Kementerian BUMN dukung Peter Gontha usut kasus penyewaan pesawat Garuda ke KPK



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Peter F Gontha mengungkapkan dalam media sosialnya mengenai persoalan harga sewa pesawat yang diterima Garuda sangat tinggi. 

Dia mencontohkan, harga sewa Boeing 777 mencapai US$ 1,4 juta per bulan, padahal harga sewa di pasar rata-rata US$ 750.000/bulan. Artinya, harga yang diterima Garuda nyaris mencapai dua kali lipat dari harga pasar. 

Menanggapi hal ini, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya sangat mendukung jika masalah ini benar seperti yang dikatakan. Adapun saat ini, Arya mengungkapkan, Peter Gontha sudah menyerahkan data mengenai penyewaan pesawat ke KPK. 


Baca Juga: Dirut Garuda (GIAA) kembali bicara soal opsi restrukturisasi

 
GIAA Chart by TradingView

"Kita dorong memang supaya mantan-mantan komisaris atau direksi pada saat itu bisa diperiksa saja, untuk mengecek bagaimana dulu sampai penyewaan pesawat tersebut bisa terjadi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/11). 

Arya bilang, seperti diketahui, kasusnya memang ugal-ugalan di penyewaan pesawat. Sekadar informasi juga, Arya mengungkpakan, Peter Gontha juga turut berpartisipasi dan menandatangani penyewaan pesawat-pesawat tersebut. Meskipun ada beberapa pesawat yang tidak ditandatanganinya, tetapi hampir semua Peter ikut tandatangan. 

"Kalau bisa didorong saja supaya bisa diperiksa komisaris dan direksi yang pada saat itu bertugas supaya masalah ini bisa terang benderang," tegasnya. 

Arya menegaskan kembali, pihaknya sangat mendukung apa yang dilakukan Peter Gontha dan nantinya dalam pemeriksaan, Peter juga bisa sekalian menjelaskan. 

Selanjutnya: Dorong daya saing, Garuda Indonesia angkut garmen dan manggis ke Dubai dan China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .