KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga kini masih terus menggodok skema holding panas bumi. Rencana pembentukan holding ini bakal melibatkan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energy dan PT Perusahaan Listrik Negara Gas & Geothermal (PLN GG). Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengungkapkan saat ini pihaknya masih mendiskusikan skema yang bakal digunakan. "Strukturnya masih dibahas," ungkap Pahala kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8). Dikonfirmasi terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, konsolidasi aset yang tengah berlangsung nantinya memungkinkan perusahaan yang terlibat memiliki saham pada holding panas bumi. "Pertamina dan PLN akan punya saham di holding geothermal ini sesuai dengan jumlah aset yang dimiliki," kata Arya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8).
Kementerian BUMN masih menggodok skema holding panas bumi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga kini masih terus menggodok skema holding panas bumi. Rencana pembentukan holding ini bakal melibatkan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energy dan PT Perusahaan Listrik Negara Gas & Geothermal (PLN GG). Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengungkapkan saat ini pihaknya masih mendiskusikan skema yang bakal digunakan. "Strukturnya masih dibahas," ungkap Pahala kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8). Dikonfirmasi terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, konsolidasi aset yang tengah berlangsung nantinya memungkinkan perusahaan yang terlibat memiliki saham pada holding panas bumi. "Pertamina dan PLN akan punya saham di holding geothermal ini sesuai dengan jumlah aset yang dimiliki," kata Arya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8).