JAKARTA. Rupanya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rupanya tak rela bila Perum Bulog membukukan rapor merah dalam laporan keuangannya gara-gara pemerintah masih punya tunggakan utang beras subsidi. Untuk itu, Kementerian BUMN mendesak agar pemerintah melunasi utangnya pada tahun 2011. Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, utang tersebut dibayar setelah melalui proses audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ia berharap pemerintah segera melakukan audit sehingga Kementrian Keuangan bisa melakukan pembayaran kepada Bulog. Menurutnya, semakin cepat pembayaran akan meringankan Bulog.“Kami minta supaya pembayaran utang masuk di APBN 2011, karena kalau APBN-P 2010 sudah diketok sehingga tidak mungkin,” kata Mustafa seusai rapat kerja dengan DPR Komisi VII DPR RI, Senin (10/5). Kerugian Bulog ini, imbuhnya, sama dengan kerugian PT Pertamina (Persero) dalam menyalurkan BBM PSO atau pun PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang merugi akibat margin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kementerian BUMN Minta Pemerintah Lunasi Utang Beras Bersubsidi
JAKARTA. Rupanya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rupanya tak rela bila Perum Bulog membukukan rapor merah dalam laporan keuangannya gara-gara pemerintah masih punya tunggakan utang beras subsidi. Untuk itu, Kementerian BUMN mendesak agar pemerintah melunasi utangnya pada tahun 2011. Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, utang tersebut dibayar setelah melalui proses audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ia berharap pemerintah segera melakukan audit sehingga Kementrian Keuangan bisa melakukan pembayaran kepada Bulog. Menurutnya, semakin cepat pembayaran akan meringankan Bulog.“Kami minta supaya pembayaran utang masuk di APBN 2011, karena kalau APBN-P 2010 sudah diketok sehingga tidak mungkin,” kata Mustafa seusai rapat kerja dengan DPR Komisi VII DPR RI, Senin (10/5). Kerugian Bulog ini, imbuhnya, sama dengan kerugian PT Pertamina (Persero) dalam menyalurkan BBM PSO atau pun PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang merugi akibat margin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News