Kementerian BUMN optimistis kinerja Krakatau Steel akan semakin baik tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimistis kinerja PT Krakatau Steel (persero) Tbk akan semakin membaik dan naik siginifikan tahun ini.  

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengaku optimistis kinerja Krakatau Steel bisa semakin baik di tahun 2018. Terlebih lagi, Krakatau Steel tengah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk bisa meningkatkan skala ekonomis dari produk baja

"Nama programnya yaitu Cilegon 10 juta ton Steel Cluster pada 2025. Kalau itu tercapai maka akan lebih baik lagi efisiensi yang didapat, hingga akhirnya pendapatan Krakatau Steel pun terus meningkat," kata Harry dalam keterangan pers, Rabu (4/4).


Tercatat, laba usaha perseroan tahun 2017 tumbuh 154,79% menjadi Rp 443,36 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 286,30 miliar. BUMN dengan kode emiten saham KRAS ini mampu menurunkan angka rugi tahun berjalan sebesar 54,90% menjadi Rp 1,15 triliun dibandingkan rugi tahun 2016 yang sebesar Rp 2,55 triliun.

"Pada 2017 saja, efisiensi yang berhasil didapat dari logistik seperti pengadaan gas, bahan baku dan lainnya itu mencapai US$ 10 juta," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Mas Wigrantoro di dalam keterangan pers, Rabu (4/4).

Pertumbuhan positif tersebut diyakini akan berlanjut di tahun 2018 dengan target mencatatkan laba bersih pada akhir tahun.

Mas Wigrantoro menjelaskan, banyak hal yang telah dilakukan manajemen KRAS dalam mengejar efisiensi tersebut. Seperti menghilangkan risiko dari harga bahan baku impor yang kerap terpengaruhi oleh aspek geopolitik, tidak lagi terpaku pada satu pemasok, hingga menerapkan skema pembelian bahan baku sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar. 

Sebelumnya perusahaan selalu terpaku dengan satu pemasok, dimana 90% Slab Steel (baja lembaran setengah jadi) selalu didatangkan dari Rusia. Semenjak 2016 KRAS mendapatkan juga pasokan bahan baku dari Korea, Jepang dan Brazil.

"Jadi ada banyak sumber bahan baku dari beberapa negara. Lebih ke beauty contest dan tidak lagi ada unsur spekulatif. Kami lakukan pyramid buying, ketika harga sedang murah kami bisa beli banyak. Tapi ketika harga naik ya kami beli sedikit," tambah Mas Wigrantoro.

Selain itu, KRAS juga terus berupaya mendapatkan bahan bakar gas dengan harga yang ekonomis. Mengingat gas merupakan bahan bakar yang menunjang operasional pabrik KRAS. Efisiensi lainnya dikejar lewat penerapan paperless dalam segala proses bisnis.

"Pola efisiensi yang kami terapkan tahun ini masih sama dengan tahun lalu. Ditargetkan sepanjang tahun 2018 kami masih bisa mendapatkan efisiensi sebesar US$ 7 juta yang berasal dari sisi pengadaan logistik. Efisiensi harus ada setiap tahun," lanjut Mas Wigrantoro.

Sebagai upaya mendukung kinerja perseroan yang efektif dan efisien, secara umum KRAS telah menetapkan beberapa langkah strategis yang akan diterapkan sepanjang tahun ini. Antara lain, meningkatkan efisiensi biaya operasi, meningkatkan volume penjualan melalui perjanjian pasokan jangka panjang atau long term supply/agreement (LTSA) dengan pelanggan-pelanggan potensial serta sinergi dengan BUMN.

Perseroan juga akan menjaga kehandalan fasilitas produksi, melakukan penyelesaian proyek-proyek strategis tepat waktu, menjaga likuiditas perusahaan untuk ketersediaan modal kerja dan menurunkan beban keuangan perseroan.

"Kami targetkan peningkatan penjualan Tahun 2018 sampai 40%. Kami akan terus melanjutkan sinergi BUMN dan memacu kinerja anak perusahaan," imbuh Mas Wigrantoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi