KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN melihat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) PT Bank Negara Indonesia (Persero) tertekan. Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, CAR BNI sejak 2016 hingga 2020 berada di level 19,7% hingga 16,7%. “BNI menjadi yang terendah di antara peers, demikian pula untuk CAR tier 1 di kisaran 16%. Dimana memang pertumbuhan aset maupun pinjaman BNI dalam beberapa tahun terakhir tidak didukung dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) yang memadai,” ujar Tiko panggilan akrab Kartika di Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Kamis (8/7). Ia menambahkan, dengan status BNI sebagai bank sistemik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta untuk memperkuat modal tier 1 BNI. Ia juga yakin, BNI tengah dalam proses transformasi dan restrukturisasi. Kementerian BUMN pun berharap, permasalahan non performing loan (NPL) bisa diselesaikan.
Kementerian BUMN: Perkuat modal, BNI bakal rights issue hingga Rp 11,7 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN melihat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) PT Bank Negara Indonesia (Persero) tertekan. Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, CAR BNI sejak 2016 hingga 2020 berada di level 19,7% hingga 16,7%. “BNI menjadi yang terendah di antara peers, demikian pula untuk CAR tier 1 di kisaran 16%. Dimana memang pertumbuhan aset maupun pinjaman BNI dalam beberapa tahun terakhir tidak didukung dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) yang memadai,” ujar Tiko panggilan akrab Kartika di Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Kamis (8/7). Ia menambahkan, dengan status BNI sebagai bank sistemik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta untuk memperkuat modal tier 1 BNI. Ia juga yakin, BNI tengah dalam proses transformasi dan restrukturisasi. Kementerian BUMN pun berharap, permasalahan non performing loan (NPL) bisa diselesaikan.