KONTAN.CO.ID -BERLIN. Menjelang rilis pertumbuhan ekonomi di minggu ini, Kementerian ekonomi menyatakan, Senin 14/10), ekonomi Jerman tidak akan tergelincir ke dalam resesi yang berkepanjangan, meski dalam siklus pertumbuhan yang lemah. Menurutnya, ekonomi Jerman hanya akan terkontraksi sedikit pada kuartal ketiga, seperti pada periode April-Juni . Ekspor yang melemah sebagai ketidakpastian terkait dengan rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa serta konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Pelambatan ekonomi terjadi pada kuartal ketiga, setelah sembilan tahun berturut-turut Jerman mengalami pertumbuhan ekonomi, didorong oleh booming ekspor terutama ke China. Selain itu, konsumsi didukung oleh suku bunga rendah di zona euro juga mendorong ekonomi. "Perlambatan yang lebih kuat atau resesi tidak kami harapkan saat ini," kata kementerian ekonomi. Hanya diakui kementerian bahwa industri Jerman yang berorientasi ekspor menghadapi perdagangan global yang lemah, stagnasi manufaktur global serta penurunan permintaan mobil.
Kementerian Ekonomi: Ekonomi Jerman melambat, bukan resesi
KONTAN.CO.ID -BERLIN. Menjelang rilis pertumbuhan ekonomi di minggu ini, Kementerian ekonomi menyatakan, Senin 14/10), ekonomi Jerman tidak akan tergelincir ke dalam resesi yang berkepanjangan, meski dalam siklus pertumbuhan yang lemah. Menurutnya, ekonomi Jerman hanya akan terkontraksi sedikit pada kuartal ketiga, seperti pada periode April-Juni . Ekspor yang melemah sebagai ketidakpastian terkait dengan rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa serta konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Pelambatan ekonomi terjadi pada kuartal ketiga, setelah sembilan tahun berturut-turut Jerman mengalami pertumbuhan ekonomi, didorong oleh booming ekspor terutama ke China. Selain itu, konsumsi didukung oleh suku bunga rendah di zona euro juga mendorong ekonomi. "Perlambatan yang lebih kuat atau resesi tidak kami harapkan saat ini," kata kementerian ekonomi. Hanya diakui kementerian bahwa industri Jerman yang berorientasi ekspor menghadapi perdagangan global yang lemah, stagnasi manufaktur global serta penurunan permintaan mobil.