KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang diinisiasi di 12 daerah menemui kendala. Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna bilang pengembangan PLTSA tergolong lambat. "Perkembangan memang agak lambat, karena investasi memang besar dan tidak semua daerah siap untuk tipping fee," kata Feby kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11). Asal tahu saja, setiap daerah dikenakan besaran tipping fee yang beragam tiap tahunnya dengan volume pengolahan sampah yang beragam pula.
Kementerian ESDM akui pengembangan PLTSa temui kendala
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang diinisiasi di 12 daerah menemui kendala. Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna bilang pengembangan PLTSA tergolong lambat. "Perkembangan memang agak lambat, karena investasi memang besar dan tidak semua daerah siap untuk tipping fee," kata Feby kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11). Asal tahu saja, setiap daerah dikenakan besaran tipping fee yang beragam tiap tahunnya dengan volume pengolahan sampah yang beragam pula.