Kementerian ESDM apresiasi langkah PLN wujudkan green financing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bukti dukungan atas upaya pemerintah terhadap peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan mengurangi emisi karbon, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melakukan transformasi dengan mewujudkan pembiayaan berbasis energi bersih atau green financing melalui penerbitan dokumen "Pernyataan Kehendak PLN atas Kerangka Kerja Pembiayaan Berkelanjutan".

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan, green financing merupakan salah satu bentuk komitmen PLN dalam mentransformasi sistem keuangan sesuai perkembangan zaman.

"Ini bukti bahwa perusahaan sektor energi mampu beradaptasi dengan tantangan global dalam menciptakan energi bersih," jelas dia dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Senin (2/11).


Lebih lanjut, Agung berharap PLN dapat mengoptimalkan peluang dari sektor perbankan global yang sudah banyak membuka kesempatan dalam pembiayaan untuk proyek EBT. "Saat ini sektor perbankan cukup gencar mendanai proyek-proyek EBT. PLN harus bisa menangkap peluang ini," ujar dia.

Penerbitan dokumen Penyataan Kehendak oleh PLN sendiri mendapat dukungan langsung dari Asian Development Bank. PLN pun tengah menyiapkan berbagai langkah transformasi menjadi perusahaan listrik "Green dan Sustain" di Indonesia.

"Meskipun jalan ini menantang, kami siap untuk transformasi. Kami menantikan tantangan ini dan kami siap untuk memberikan pasokan listrik yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan kepada masyarakat Indonesia," ungkap Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.

Baca Juga: PLN luncurkan sertifikat EBT yang dapat dimiliki semua jenis pelanggan

Lahirnya Dokumen Penyataan Kehendak tersebut merupakan komitmen publik pertama PLN untuk keuangan yang berkelanjutan dan diharapkan akan memperkuat program yang sedang berlangsung.

Selain itu, hal tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan proses bisnis di internal PLN guna memenuhi persyaratan internasional terkait lingkungan dan perlindungan sosial yang selanjutnya akan berdampak baik bagi perusahaan secara jangka panjang.

Sementara itu, Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara Ramesh Subramaniam menjelaskan, pihaknya sangat senang bisa terlibat dalam pembiyaan tersebut sebagai langkah penting di tengah komitmen dan upaya PLN untuk menyediakan energi yang bersih dan berkelanjutan.

"Kami menantikan kolaborasi berkelanjutan dalam menghadirkan infrastruktur kelistrikan berkualitas tinggi dan berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," papar Ramesh.

Sebagai informasi, PLN terus menunjukkan keseriusannya dalam menyediakan energi listrik berbasis ramah lingkungan. Pada 2019, terdapat tambahan 463 megawatt (MW) pembangkit terbarukan atau 60% lebih besar dari target yang ditetapkan.

PLN juga telah memasang lebih dari 160 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal kepada masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua untuk memasok listrik di daerah terpencil.

Program yang mendukung kelistrikan daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T) juga terus dilakukan PLN, termasuk Program Listrik Desa (Lisa) untuk elektrifikasi pedesaan dan penyediaan sambungan listrik gratis kepada lebih dari 48.000 rumah tangga.

Selanjutnya: Pembatasan izin penyediaan listrik dinilai belum efektif menyelesiakan masalah di PLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .