Kementerian ESDM Bakal Tawarkan 17 Wilayah Kerja Migas pada 2022



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menawarkan 17 Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas) pada tahun ini.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan, tren investasi kini muai menggeliat. Selain itu, sejumlah pemberian insentif dalam lelang WK Migas Tahap II 2021 pun dinilai cukup menarik minat investor.

"Kami mendapatkan input juga dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bahwa terms & conditions yang ditawarkan pada lelang kali ini cukup menarik," ujar Tutuka dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (18/3).


Tutuka mengungkapkan, selain 4 WK Migas penawaran langsung dalam Lelang WK Migas Tahap II 2021, Kementerian ESDM juga masih menggelar lelang WK Migas reguler yang akan berakhir pada 25 Maret 2022 mendatang.

Baca Juga: Kementerian ESDM Umumkan 4 Pemenang Lelang WK Migas Tahap II

Untuk itu, pihaknya berharap para investor tertarik untuk turut serta. "Memang kita masih menawarkan 4 WK Migas yang reguler dan juga nanti totalnya tahun ini ada 17 (WK Migas)," kata Tutuka.

Tutuka menjelaskan, sektor hulu migas perlu memanfaatkan momentum tren harga minyak saat ini. Kenaikan harga minyak ini dinilai dapat menggairahkan eksplorasi migas ke depan.

Sekedar informasi, dalam pelaksanaan lelang WK Migas Tahap II 2021 ini dilakukan sejumlah perubahan yakni perbaikan profit split kontraktor dengan mempertimbangkan faktor risiko Wilayah Kerja, Signature Bonus terbuka untuk ditawar, FTP menjadi 10% shareable, penerapan harga DMO 100% selama kontrak, memberikan fleksibilitas bentuk kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split). 

Selain itu ada ketentuan baru relinquishment (tidak ada pengembalian sebagian area di tahun ke-3 kontrak), kemudahan akses data melalui mekanisme membership Migas Data Repository (MDR) serta pemberian insentif dan fasilitas perpajakan sesuai peraturan yang berlaku.

Baca Juga: SKK Migas Sebut Masih Ada Kebutuhan Insentif untuk Dorong Produksi

Selain itu tercatat, Pemerintah sedang dalam proses memberikan fasilitas perpajakan dan insentif. Yang sedang dibahas adalah tambahan split untuk mendukung keekonomian PSC gross split. Kemudian investment credit, DMO free serta depresiasi dipercepat untuk PSC, juga insentif sewa BMN.  

Saat ini Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan dikabarkan sedang menyusun revisi PP 2/2017 dan PP 53/2017 untuk meningkatkan keekonomian kegiatan hulu migas. Tutuka mengharapkan, pembahasan ini dapat segera rampung.

"Komunikasi juga makin lama makin baik dan itu suatu pertanda yang baik jadi kita bisa selesaikan permasalahan-permasalahan yang kita hadapi saat ini," pungkas Tutuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli