KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui akan ada pembangkit sewa yang akan beroperasi untuk menambah pasokan listrik di Batam. Pasalnya, saat ini Batam mengalami shortage atau kekurangan listrik akibat sejumlah persoalan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu menjelaskan saat ini pihaknya sedang mengusahakan untuk meningkatkan pasokan dan cadangan daya listrik (reserve margin) di Batam menjadi lebih baik. Sebelumnya PLTU Tanjung Kasam dengan kapasitas 2x55 MW sebagai penopang listrik di Batam mengalami permasalahan sehingga menyebabkan shortage. Kemudian ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) milik Dalle Energi Batam (DEB) unit 2 berkapasitas 38 MW yang mengalami gangguan sehingga dalam proses perbaikan.
“(Perawatan pembangkit) DEB ini tidak lama juga sih paling 5 hari tetapi kan yang namanya listrik sistem itu ada cadangan, itu yang kita upayakan,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (31/5). Baca Juga: PLN Sebut Sejumlah Peluang dan Tantangan Ekspor Listrik Hijau ke Negara Tetangga Jisman menyatakan, sebagai salah satu solusi untuk memulihkan kelistrikan di Batam, pihaknya meminta PLN Batam mengoperasikan pembangkit sewa sebesar 75 MW. “Supaya di bulan Juli ada sekitar 20 MW masuk dan 50 MW diperkirakan beroperasi di September 2023. Dalam waktu dekat itu yang bisa diselesaikan,” ujarnya.