KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merenegosiasi mega proyek 35.000 MegaWatt (MW) akibat kondisi surplus listrik dinilai perlu memperhatikan sejumlah hal. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa bilang saat ini ada sekitar 7,5 GW pembangkit yang sedang dalam tahapan negosiasi power purchase agreement (PPA), lelang dan perencanaan. "Proyek-proyek ini seharusnya bisa ditunda atau dibatalkan pembangunannya,"jelas Fabby kepada Kontan.co.id, Minggu (10/1).
Kementerian ESDM berencana negosiasi ulang proyek 35.000 MW, ini saran pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merenegosiasi mega proyek 35.000 MegaWatt (MW) akibat kondisi surplus listrik dinilai perlu memperhatikan sejumlah hal. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa bilang saat ini ada sekitar 7,5 GW pembangkit yang sedang dalam tahapan negosiasi power purchase agreement (PPA), lelang dan perencanaan. "Proyek-proyek ini seharusnya bisa ditunda atau dibatalkan pembangunannya,"jelas Fabby kepada Kontan.co.id, Minggu (10/1).