Kementerian ESDM bidik peningkatan investasi untuk eksplorasi sektor tambang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan eksplorasi di sektor mineral dan batubara (minerba) sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan tambang untuk menemukan sumber daya dan cadangan baru. Namun, kegiatan eksplorasi tambang di tanah air terpantau masih minim.

Hal itu juga diakui oleh Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono. Ia melihat porsi belanja eksplorasi yang masih mini dibandingkan investasi tambang secara keseluruhan. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir, alokasi belanja eksplorasi tidak pernah melebihi 3,5% dari total investasi minerba di tahun yang sama.

Baca Juga: Pemerintah didesak segera menetapkan standar dan nomenklatur bahan bakar nabati

"Dari 2015 walau ada kenaikan, tapi saya kira tidak begitu signifikan. Karena kalau dilihat dari persentase-nya, tidak besar dibanding total investasi sektor minerba. Eksplorasi hanya 2%-3%" kata Bambang di kantornya, Kamis (12/3).

Bambang memaparkan, pada tahun 2015 investasi untuk kegiatan eksplorasi minerba tercatat sebesar US$ 174,24 juta atau 3,31% dari total investasi minerba saat itu. Setahun kemudian, jumlahnya turun drastis menjadi hanya US$ 77,22 juta (1,06%).

Selanjutnya, belanja eksplorasi terus menanjak meski tidak signifikan. Pada tahun 2017, investasi untuk eksplorasi tercatat di angka US$ 130,76 juta (2,13%). Tahun 2018 kembali naik menjadi US$ 159,85 juta (2,14%) dan pada tahun lalu investasi untuk eksplorasi mencapai US$ 204,38 juta (3,14%).

Sementara pada tahun 2020 ini, investasi untuk eksplorasi ditarget bisa mencapai US$ 271,09 juta atau 3,14% dari total investasi minerba yang dipatok di angka US$ 7,74 miliar.

Editor: Handoyo .