KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengevaluasi program harga gas murah untuk industri alias Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tahun 2025. Evaluasi ini memiliki kemungkinan penerima sektor gas murah bakal dipangkas. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, tinjauan evaluasi HGBT bertujuan untuk memastikan kebijakan tersebut tetap relevan dalam mendukung sektor industri prioritas, terutama dalam meningkatkan daya saing secara efisien. “HGBT sekarang, kami masih exercise lagi. Kebijakan ini kan tujuannya memberikan nilai bisnis yang masuk. Kalau suatu sektor sudah mencapai Internal Rate of Return (IRR) yang bagus, itu kemungkinan akan kami pertimbangkan untuk dikeluarkan dari daftar penerima HGBT. Namun, jika masih butuh dukungan, dan IRR-nya belum optimal, tentu kami pertahankan,” kata Bahlil ditemui di Kantor BPH Migas, Selasa (7/1).
Kementerian ESDM Evaluasi Sektor Penerima Harga Gas Murah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengevaluasi program harga gas murah untuk industri alias Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tahun 2025. Evaluasi ini memiliki kemungkinan penerima sektor gas murah bakal dipangkas. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, tinjauan evaluasi HGBT bertujuan untuk memastikan kebijakan tersebut tetap relevan dalam mendukung sektor industri prioritas, terutama dalam meningkatkan daya saing secara efisien. “HGBT sekarang, kami masih exercise lagi. Kebijakan ini kan tujuannya memberikan nilai bisnis yang masuk. Kalau suatu sektor sudah mencapai Internal Rate of Return (IRR) yang bagus, itu kemungkinan akan kami pertimbangkan untuk dikeluarkan dari daftar penerima HGBT. Namun, jika masih butuh dukungan, dan IRR-nya belum optimal, tentu kami pertahankan,” kata Bahlil ditemui di Kantor BPH Migas, Selasa (7/1).
TAG: