Kementerian ESDM: Konsumsi Pertalite Meningkat Tiap Tahun, Harga Tetap Dijaga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan konsumsi Pertalite terus meningkat setiap tahunnya.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, Pertalite bahkan menjadi produk BBM dengan tingkat konsumsi tertinggi.

Berdasarkan data realisasi tahun 2021, konsumsi Pertalite sebesar 23 juta Kilo Liter (KL) dan merupakan BBM jenis Bensin yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Konsumsi Pertalite hampir 80% diantara BBM jenis Bensin lainnya seperti Pertamax, Pertamax Turbo dan Premium. Kondisi tersebut telah terjadi sejak tahun lalu. Saat ini, Pertalite telah menjadi BBM andalan bagi mayoritas masyarakat Indonesia.


Baca Juga: Tekanan Harga Minyak Mentah Menguat, Pertamina Mengkaji Penyesuaian Harga Pertamax

"Pertalite paling banyak dikonsumsi masyarakat, porsi konsumsi Pertalite sekitar 79% diantara BBM jenis bensin lainnya seperti Pertamax, Turbo, atau Premium. Itu berdasarkan realisasi tahun lalu. Keberadaan Pertalite saat ini menjadi paling penting karena menjadi tulang punggung BBM bagi masyarakat," ungkap Agung dalam keterangan resmi, Jumat (11/3).

Agung mengungkapkan, peningkatan konsumsi terjadi sejak 2017 hingga 2017 dengan realisasi berturut-turut sekitar 14,5 juta KL, 17,7 juta KL, 19,4 juta KL, 18,1 juta KL dan 23 juta KL. "Tahun 2020 konsumsi Pertalite turun karena pandemi Covid-19. Namun, tahun 2021 konsumsinya meningkat lagi hingga 23 juta KL. Sedangkan tahun ini diproyeksikan pada kisaran 23 juta KL," tambahnya.

Baca Juga: Tidak Naikan Harga Pertalite, Pertamina Bisa Dapat Tambahan Dana Kompensasi

Di sisi lain, perkembangan ini harga minyak dunia saat ini masih tinggi. "Harga minyak Brent harian kemarin sempat lebih dari US$ 130/barel. Perkembangan harga minyak dunia terus kita monitor dan antisipasi dampaknya. Yang jelas meskipun harga minyak dunia terus naik, harga BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat harus tetap dijaga untuk melindungi daya beli masyarakat," ujar Agung.

Adapun, perkembangan harga minyak mentah Indonesia atau ICP relatif meningkat tiap bulan. Sejak Desember 2021 s.d. Februari 2022 harga ICP masing-masing sebesar US$ 73,4/barel, US$ 85,9/barel dan US$ 95,7/barel. Sedangkan untuk bulan Maret 2022 angka sementara rata-rata sampai dengan tanggal 10 Maret 2022 sebesar US$ 119,86/barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .