KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya memutuskan nasib PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terkait dengan penyaluran solar bersubsidi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk mengalihkan penugasan distribusi solar subsidi AKR kepada PT Pertamina (Persero). Pengalihan itu dilakukan sebagai sanksi bagi AKR lantaran sejak 12 Mei 2019, AKR sudah tak lagi menyalurkan solar bersubsidi. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa mengatakan, keputusan tersebut berlaku sejak 11 November 2019 setelah melalui sidang komite di BPH Migas dan pembahasan bersama Kementerian ESDM. "Sudah (dialihkan), sudah sidang komite, kalau tidak salah sejak Senin 11 November," kata Fanshurullah di Jakarta, Rabu (20/11). Fanshurullah menyebut, AKR sempat menyalurkan solar subsidi sekitar 62.000 kiloliter (KL). Adapun, solar bersubsidi yang disalurkan AKR pada tahun ini berkisar di angka 234.000 KL atau hanya sekitar 1,5% dari kuota solar tahun 2019 yang berada di angka 14,5 juta KL.
Kementerian ESDM mengalihkan sisa kuota solar subsidi AKR Corporindo ke Pertamina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya memutuskan nasib PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terkait dengan penyaluran solar bersubsidi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk mengalihkan penugasan distribusi solar subsidi AKR kepada PT Pertamina (Persero). Pengalihan itu dilakukan sebagai sanksi bagi AKR lantaran sejak 12 Mei 2019, AKR sudah tak lagi menyalurkan solar bersubsidi. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa mengatakan, keputusan tersebut berlaku sejak 11 November 2019 setelah melalui sidang komite di BPH Migas dan pembahasan bersama Kementerian ESDM. "Sudah (dialihkan), sudah sidang komite, kalau tidak salah sejak Senin 11 November," kata Fanshurullah di Jakarta, Rabu (20/11). Fanshurullah menyebut, AKR sempat menyalurkan solar subsidi sekitar 62.000 kiloliter (KL). Adapun, solar bersubsidi yang disalurkan AKR pada tahun ini berkisar di angka 234.000 KL atau hanya sekitar 1,5% dari kuota solar tahun 2019 yang berada di angka 14,5 juta KL.