KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Prahoro Yulijanto Nurtjahyo mengungkapkan bahwa salah satu kendala yang dihadapi subsektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) adalah terhambat nya akses pendanaan, yang disebabkan oleh asumsi bahwa subsektor EBT masih berisiko tinggi dalam investasinya. Kendala itu diungkapkan Prahoro saat membuka Kelas Keuangan Berkelanjutan dengan tema "Transisi Energi dan Investasi Energi Terbarukan, Jumat (4/12). "Masih tingginya biaya pembiayaan, terbatasnya ruang LJK (Lembaga Jasa Keuangan) dalam memberikan tenor yang panjang, penghindaran risiko, kerangka kebijakan yang belum efisien serta keterbatasan pemahaman, dan hambatan ini tersebar di seluruh fase proyek energi terbarukan," kata dia dalam keterangan tertulis di situs Kementerian ESDM yang dikutip Kontan.co.id, Minggu (6/12).
Kementerian ESDM minta lembaga jasa keuangan sokong pembiayaan proyek EBT
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Prahoro Yulijanto Nurtjahyo mengungkapkan bahwa salah satu kendala yang dihadapi subsektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) adalah terhambat nya akses pendanaan, yang disebabkan oleh asumsi bahwa subsektor EBT masih berisiko tinggi dalam investasinya. Kendala itu diungkapkan Prahoro saat membuka Kelas Keuangan Berkelanjutan dengan tema "Transisi Energi dan Investasi Energi Terbarukan, Jumat (4/12). "Masih tingginya biaya pembiayaan, terbatasnya ruang LJK (Lembaga Jasa Keuangan) dalam memberikan tenor yang panjang, penghindaran risiko, kerangka kebijakan yang belum efisien serta keterbatasan pemahaman, dan hambatan ini tersebar di seluruh fase proyek energi terbarukan," kata dia dalam keterangan tertulis di situs Kementerian ESDM yang dikutip Kontan.co.id, Minggu (6/12).