Kementerian ESDM pastikan program B30 berjalan lancar meski harga CPO meroket



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pelaksanaan program B30 berjalan lancar meski saat ini tengah terjadi kenaikan harga CPO.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, tidak ada kendala pelaksanaan program B30 sampai saat ini. Pelaksanaan program B30 tetap berjalan sesuai target awal yakni sebanyak 9.2 juta kiloliter (KL).

“Pelaksanaan B30 berjalan lancar sesuai rencana dan target. Sekarang realisasinya di sekitar 70%,” kata dia saat dihubungi, Kamis (7/10).


Lebih lanjut Dadan mengatakan, saat ini Kementerian ESDM terus mempersiapkan program B40. Misalnya terkait kajian yang saat ini masih terus dilakukan.

“Kajian teknis di lab sudah selesai, B40 dapat berjalan dengan rekomendasi perbaikan spek dari biodiesel nya,” terang dia.

Seperti diketahui, pada Juli 2020, PPPTMGB “LEMIGAS”, Badan Litbang ESDM memulai uji ketahanan biodiesel B40/B50 pada mesin pada Engine Test Bench di laboratorium PPPTMGB “LEMIGAS” selama 1.000 jam.

Baca Juga: Ekonom Celios ramal harga CPO bisa tembus hingga MYR 5.100 per ton

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kajian penerapan bahan bakar biodiesel B40/B50, melalui uji karakteristik, penyimpanan, unjuk kerja dan ketahanan mesin diesel pada engine test bench serta aspek tekno ekonomi.

Hasil pengujian ini ditargetkan menghasilkan rekomendasi teknis, baik terhadap mutu biodiesel maupun pertimbangan tentang aspek keekonomian nya. Kajian keekonomian mencakup sejumlah aspek, di antaranya proyeksi permintaan (demand) biodiesel, analisis pasokan biodiesel, harga komponen, proyeksi insentif dan subsidi pemerintah terhadap bahan bakar yang baru.

Ketua Harian APROBI Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan, mengapresiasi kesiapan pemerintah untuk menjalankan uji ketahanan B40 di mesin kendaraan di laboratorium PPPTMGB LEMIGAS selama 1.000 jam. Uji ini sangatlah penting untuk memperoleh rekomendasi teknis baik terhadap mutu biodiesel dan pertimbangan aspek keekonomian nya.

“APROBI sangat yakin dan optimis B40 tetap dilanjutkan walaupun ditunda tahun ini. Kegiatan uji teknis B40 membuktikan komitmen pemerintah untuk mengimplementasikan program mandatori biodiesel,” ujar Paulus.

Paulus menjelaskan bahwa perusahaan biodiesel yang menjadi anggota APROBI sangat siap untuk mendukung program biofuel pemerintah. Program ini sudah terbukti mampu menghemat devisa pemerintah dan menekan emisi karbon.

“Aprobi secara khusus mengapresiasi Presiden Jokowi yang berkomitmen penuh mengimplementasikan program B30 secara bertahap sehingga membangun ketahanan energi nasional. Dampak positifnya anggaran pemerintah dapat dialihkan untuk program pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan infrastruktur,” pungkas Paulus.

Asal tahu saja, penyerapan biodiesel sepanjang tahun 2020 melalui program B30 mencapai 8,46 juta kiloliter (kl) berdampak pada penghematan devisa sekitar US$ 2,66 miliar.

Selanjutnya: Mengukur dampak dan risiko krisis energi terhadap pasar komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari