Kementerian ESDM Pastikan Proyek CCS/CCUS Tidak Masuk Program JETP



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek teknologi penangkapan, utilisasi, dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization  and storage (CCS/CCUS) tidak masuk dalam skema pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP). 

Sebagai informasi, melalui skema pendanaan JETP Indonesia bersama beberapa mitra akan memobilisasi dana US$ 20 miliar atau setara Rp 300 triliun dalam waktu 3-5 tahun ke depan untuk mendukung transisi energi. 

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, sejak awal CCS/CCUS tidak masuk ke dalam skema pendanaan JETP. 


“Namun CCS/CCUS ini masuk ke dalam skema Asia Zero Emission Community (AZEC),” jelasnya saat ditemui di acara The Just Energy Transition Partnership (JETP) Convening for Exchange and Learning di Ayana Midplaza, Selasa (27/6). 

Baca Juga: Indonesia Dapat Dana Hibah Senilai Rp 2,4 Triliun dari Program JETP

Asal tahu saja, di sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Jepang dan Indonesia sepakat untuk menjadi inisiator dalam mewujudkan konsep Asia Zero Emission Community (AZEC).

Melalui inisiatif AZEC ini, Indonesia mendapatkan prioritas pertama pendanaan sebesar US$ 500 juta untuk mengimplementasikan program transisi energi dan memperluas kerja sama serta inisiatif dekarbonisasi publik-swasta.

AZEC menyediakan wadah kerjasama secara multilateral maupun bilateral antar negara mitra, yang juga dapat dilakukan tanpa partisipasi Jepang. 

Adapun daftar proyek dekarbonisasi yang akan didukung di bawah mekanisme AZEC secara bilateral antara Jepang dengan negara mitra dibagi dalam area kerja sama energi terbarukan, ammonia, hidrogen, CCUS, dan sistem kelistrikan.

Sebanyak 10 dari 30 proyek kerja sama AZEC adalah kerja sama bilateral Jepang - Indonesia, di antaranya dengan PT PLN, PT Pertamina, dan PT Pupuk Indonesia. Proyek AZEC bersifat koordinasi kebijakan seperti pembentukan standar hidrogen/amonia bersih dan CCUS akan menjadi proyek multilateral.

Baca Juga: Hingga 10 Juni 2023, Realisasi Pemberian Hibah Mencapai Rp 91,92 Miliar

Dadan menyatakan, proyek CCS/CCUS yang dalam waktu dekat ini akan berjalan ialah Tangguh. 

Dalam catatan Kementerian ESDM, proyek EGR/CCUS Tangguh yang dikelola BP Berau Ltd, paling maju dibandingkan proyek lainnya dan ditargetkan onstream 2026 dengan potensi CO2 sebanyak 25-32  juta ton selama 10 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi