Kementerian ESDM: Pertamina Mampu Kelola Blok Rokan Tanpa Mitra



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai PT Pertamina mampu mengelola Blok Rokan tanpa harus menggandeng mitra.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengungkapkan, memasuki tahun kedua pengelolaan Blok Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dinilai masih mampu untuk mengelola blok tersebut sendirian.

"Pertamina masih jalan sendiri sekarang. Masih bisa (sendiri)," kata Tutuka di Kementerian ESDM, Senin (2/10).


Sebelumnya, disebutkan bahwa dalam ketentuan Kontrak Bagi Hasil atau Production Sharing Cost (PSC), Pertamina diharuskan menggandeng mitra dalam pengelolaan Blok tersebut.

Menanggapi hal ini, Tutuka belum bisa memastikan lebih jauh apakah bakal ada revisi yang dilakukan terkait ketentuan itu.

Baca Juga: Selisih Pertalite dan Pertamax Makin Jauh, Ada Kemungkinan Migrasi Pelanggan

Pihaknya masih akan memantau perkembangan pengelolaan Blok Rokan terlebih dahulu.

"Nanti kita lihat kondisinya," jelas Tutuka.

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina tetap wajib mencari mitra dalam pengelolaan Blok Rokan ke depannya.

"PSC mempersyaratkan Pertamina punya mitra dalam pengelolaan PHR. (Ketentuan) masih berlaku," kata Dwi kepada Kontan, Rabu (27/9).

Meski demikian, Dwi memastikan sejauh ini belum ada laporan resmi dari PHR soal calon mitra yang bakal bekerjasama dalam pengelolaan Blok Rokan.

Baca Juga: Simak Strategi Pertamina Hulu Energi Genjot Produksi Migas Nasional

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menyebutkan, skema kerjasama lain yang kini tengah digodok PHR yaitu untuk program reaktivasi sumur-sumur idle atau yang sudah tidak beroperasi.

"Saat ini PHR sudah mulai menawarkan idle wells kepada mitra-mitra yang mempunyai kapabilitas untuk mengelola sumur idle agar bisa direaktivasi dan memberikan produksi lagi," terang Nanang ketika dihubungi Kontan, Rabu (27/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari