JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mempersiapkan kargo LNG seandainya Jepang meminta tambahan pengiriman kargo. Menurut Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Evita Herawati Legowo, pemerintah bakal mengalokasikan LNG yang akan berasal dari kelebihan produksi blok Mahakam."Yang uncommitted yang akan bisa kita berikan tentunya. Kalau yang belum terikat saya masih belum bisa mengatakan angkanya. Masih ada tim yang akan mempelajari ini," kata Evita.Evita mengaku, pihaknya masih menunggu permintaan resmi dari Jepang. Saat ini masih belum ada permintaan resmi dari negeri sakura tersebut. "Harus ada permintaan resmi seperti official letter. Tetapi kita sedang persiapkan untuk mereka ini yang kita pelajari," kata Evita Sementara itu, soal pasokan gas yang kurang untuk domestik, kata Evita, tambahan pasokan gas dalam bentuk kargo LNG. Sangkan untuk kebutuhan di dalam negeri tidak dapat menggunakan kargo LNG. Sebab, domestik masih belum memiliki infrastruktur untuk mengubah LNG menjadi gas. Seperti diketahui, pada tahun ini Indonesia bakal mengirimkan 172 kargo LNG ke Jepang. Kiriman suplai kargo ke Jepang itu berasal dari beberapa kilang seperti kilang tangguh, kilang Bontang dan kilang Arun. Sementara itu, jumlah ekspor LNG Indonesia pada tahun ini sekitar 362 kargo LNG. Jumlah ini turun dibandingkan dengan jumlah ekspor LNG tahun lalu sebesar 427 kargo LNG.
Kementerian ESDM siap kirimkan tambahan LNG untuk Jepang
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mempersiapkan kargo LNG seandainya Jepang meminta tambahan pengiriman kargo. Menurut Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Evita Herawati Legowo, pemerintah bakal mengalokasikan LNG yang akan berasal dari kelebihan produksi blok Mahakam."Yang uncommitted yang akan bisa kita berikan tentunya. Kalau yang belum terikat saya masih belum bisa mengatakan angkanya. Masih ada tim yang akan mempelajari ini," kata Evita.Evita mengaku, pihaknya masih menunggu permintaan resmi dari Jepang. Saat ini masih belum ada permintaan resmi dari negeri sakura tersebut. "Harus ada permintaan resmi seperti official letter. Tetapi kita sedang persiapkan untuk mereka ini yang kita pelajari," kata Evita Sementara itu, soal pasokan gas yang kurang untuk domestik, kata Evita, tambahan pasokan gas dalam bentuk kargo LNG. Sangkan untuk kebutuhan di dalam negeri tidak dapat menggunakan kargo LNG. Sebab, domestik masih belum memiliki infrastruktur untuk mengubah LNG menjadi gas. Seperti diketahui, pada tahun ini Indonesia bakal mengirimkan 172 kargo LNG ke Jepang. Kiriman suplai kargo ke Jepang itu berasal dari beberapa kilang seperti kilang tangguh, kilang Bontang dan kilang Arun. Sementara itu, jumlah ekspor LNG Indonesia pada tahun ini sekitar 362 kargo LNG. Jumlah ini turun dibandingkan dengan jumlah ekspor LNG tahun lalu sebesar 427 kargo LNG.