KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menambah tiga pembangkit listrik di Batam, Kepulauan Riau, ke dalam daftar penerima harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk sektor ketenagalistrikan. Kebijakan ini diharapkan bisa menekan biaya produksi listrik sekaligus menjaga stabilitas harga listrik di wilayah Batam.

Mengacu Keputusan Menteri ESDM Nomor 282.K/MG.01/MEM.M/2025 yang dikutip Senin (8/9/2025), tiga pembangkit yang mendapat fasilitas HGBT adalah PLTGU ELB, PLTGU DEB, dan PLTGU MEB. Ketiganya dikelola oleh PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam, anak usaha PT PLN (Persero) yang menjadi penyedia listrik utama di wilayah tersebut.

Dalam beleid tersebut, PLN Batam dipastikan memperoleh pasokan gas bumi dari dua wilayah kerja (WK), yakni WK Corridor dan WK Jambi Merang, dengan distribusi melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

KB Bank Kucurkan Kredit Rp110 Miliar untuk Brawijaya Hospital Tangerang

Baca Juga: Kenaikan Harga Gas Industri Non-PGBT Dinilai Sebagai Konsekuensi Kebijakan HGBT

“Volume gas bumi mempertimbangkan ketersediaan pasokan Gas Bumi dan/atau kecukupan penerimaan bagian negara,” tertulis dalam keputusan tersebut.

Harga gas untuk pembangkit di Batam juga dipangkas dari level semula US$ 7 per MMBTU. Untuk gas dari WK Corridor, harganya kini dipatok US$ 6,789 per MMBTU. Sementara untuk gas dari WK Jambi Merang, harga turun menjadi US$ 6,639 per MMBTU.

Namun, meskipun mendapatkan harga yang lebih murah, volume pasokan gas untuk PLN Batam ikut dipangkas. Dari WK Corridor, jatah pasokan menyusut dari 78 BBTUD menjadi 40,69 BBTUD. Penyesuaian volume ini dikaitkan dengan keterbatasan pasokan gas serta pertimbangan penerimaan negara dari sektor migas.

Baca Juga: Industri Keluhkan Realisasi Gas Murah Tak Maksimal, Bahlil: Saya Belum Terima Laporan

Sebagai catatan, kebijakan HGBT merupakan bagian dari program pemerintah untuk menekan biaya energi di sektor industri dan ketenagalistrikan. Dengan tambahan tiga pembangkit ini, beban biaya bahan bakar PLN Batam diharapkan bisa lebih efisien, sehingga berpotensi mendukung keandalan pasokan listrik di Batam yang selama ini menjadi pusat kegiatan industri dan perdagangan.

Baca Juga: Tagih Kepastian Pasokan Gas, Ini Catatan Sejumlah Asosiasi Industri Soal HGBT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News