KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menawarkan sumur-sumur minyak
idle atau nganggur yang tidak dikelola oleh PT Pertamina (Persero) kepada pihak swasta. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Plt Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan saat ini sudah ada pihak yang berminat untuk menggarap sumur-sumur tersebut. “Iya, kalau itu jelas (ditawarkan ke swasta). Kita sudah sosialisasi waktu itu di Gedung SKK Migas. Waktu itu Pak Menteri hadir. Kita sosialisasikan,” ujar Dadan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (20/12).
Menurut Dadan, Pertamina saat ini lebih proaktif dalam menawarkan daftar sumur
idle kepada pihak yang berminat.
Baca Juga: Erick Thohir Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi dari 25 BUMN Sepanjang 2024 “Posisinya
udah lebih aktif nih Pertamina ini menawarkan. Udah ada daftarnya, siapa yang tertarik,” jelasnya. Dadan juga menyebut pemerintah terbuka untuk memberikan insentif khusus apabila proyek-proyek sumur
idle dinilai kurang menarik secara keekonomian. “Ya, kalau secara keekonomiannya tidak masuk, ya pemerintah bisa melihat sih nanti,” tambahnya. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya membuka opsi agar sumur minyak
idle agar diberikan ke swasta. Sejauh ini, PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN diprioritaskan untuk mengelola sumur-sumur tersebut, tapi jika produksinya tidak juga naik, lebih baik akan diserahkan ke swasta.
Baca Juga: Ormas Agama Menanti Jatah Tambang Batubara Dus, Bahlil juga melaporkan ada 44.985 sumur minyak dan gas (migas), sebanyak 16.433 sumur aktif berproduksi, 16.990 sumur
idle tidak berproduksi, dan 11.562 sumur lain-lain (abandoned, injection, dry-hole). Terdapat 4.993 sumur
idle yang tidak memiliki potensi hydrocarbon (HC), 4.495 sumur
idle yang memiliki potensi HC, dan 7.502 sumur
idle yang dalam proses
review. "5.000 sumur
idle ini lebih banyak konsensinya dipegang oleh siapa? Ternyata oleh badan usaha milik negara [BUMN] yang namanya PT Pertamina [Persero]. Terus saya tanya kenapa tidak dijalankan? ini saya bikin pencabutan izin [seperti izin usaha pertambangan] tahap kedua, ini kelihatannya berpotensi untuk melakukan penataan untuk sumur-sumur yang tidak dikerjakan,” kata Bahlil, Rabu (9/10). Sementara itu, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan reaktivasi sebanyak 1.400 sumur-sumur yang menganggur alias
idle well. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi.
Baca Juga: Skema Baru Penyaluran BBM Bersubsidi Bakal Diumumkan Awal 2025 Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita mengatakan, pada prinsipnya Pertamina Hulu Energi menjalankan strategi sebagai upaya peningkatan produksi dari wilayah kerja
eksisting serta menyiapkan berbagai skenario optimalisasi produksi agar target yang ditetapkan tercapai. Pertamina tentunya patuh terhadap peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan memenuhi perundangan yang berlaku dalam setiap aktivitas operasi produksi. Arya menjelaskan, reaktivasi
idle well yang berada di wilayah kerja Pertamina mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Sepanjang periode 2021 sampai dengan 2023 tercatat reaktivasi
idle well sebanyak 2.165 sumur dengan peningkatan per tahun rerata mencapai 28%.
"Lebih lanjut, pada tahun 2024 direncanakan peningkatan jumlah reaktivasi
idle well sekitar 1.400 sumur," kata Arya kepada Kontan, Sabtu (12/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .