KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengemukakan perusahaan smelter yang berbasis di Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aktivitas importasi bijih nikel (ore nickel) dari Filipina lantaran kekurangan pasokan bahan baku. “Ada isu nikel yang diimpor dari Filipina karena smelter kekurangan bahan (baku),” ujar Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (minerba) Kementerian ESDM, Muhammad Wafid ketika ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (28/8). Namun, setelah Kementerian ESDM mengecek input nikel yang dibutuhkan pada seluruh Rencana Keuangan dan Anggaran Biaya (RKAB) yang sudah ada dan disetujui, hasilnya menunjukkan pasokan bijih nikel masih mencukupi untuk smelter dalam negeri.
Kementerian ESDM Ungkap Ada Impor Bijih Nikel dari FIlipina ke Sulawesi Tenggara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengemukakan perusahaan smelter yang berbasis di Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aktivitas importasi bijih nikel (ore nickel) dari Filipina lantaran kekurangan pasokan bahan baku. “Ada isu nikel yang diimpor dari Filipina karena smelter kekurangan bahan (baku),” ujar Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (minerba) Kementerian ESDM, Muhammad Wafid ketika ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (28/8). Namun, setelah Kementerian ESDM mengecek input nikel yang dibutuhkan pada seluruh Rencana Keuangan dan Anggaran Biaya (RKAB) yang sudah ada dan disetujui, hasilnya menunjukkan pasokan bijih nikel masih mencukupi untuk smelter dalam negeri.