Kementerian ESDM Ungkap Banyak Negara Kepincut Investasi PLTN di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan minat negara-negara lain untuk berinvestasi dalam pengembangan PLTN di Indonesia.

Menurut Eniya, beberapa negara telah mengajukan untuk melakukan pra studi kelayakan atau feasibility study (FS) terkait proyek PLTN di Indonesia. Meskipun demikian, pihaknya masih memilih untuk lebih berhati-hati dalam menanggapi tawaran tersebut.


"PLTN sekarang sedang menjadi perhatian utama, banyak negara yang datang ke kami menawarkan pra-FS. Ini memang banyak sekali sekarang," kata Eniya saat Dialog Stakeholder EBTKE Tahun 2024 pada Selasa (17/12).

Baca Juga: Dapat Dukungan dari Banyak Negara, Indonesia Siap Kembangkan Energi Berbasis Nuklir

Eniya bilang, saat pertama kali menyampaikan keseriusan Indonesia untuk mengembangkan nuklir sebagai sumber energi dalam pertemuan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), teknologi nuklir yang sudah ada sebelumnya lebih banyak digunakan dalam sektor kesehatan dan pangan.

"Ini pertama kalinya kami mengumumkan komitmen kami, dan dalam beberapa bulan terakhir banyak pihak mulai berkolaborasi," ujarnya.

Namun, Eniya tidak merinci negara-negara yang menunjukkan ketertarikan berinvestasi di sektor PLTN Indonesia. Dia menjelaskan bahwa kerja sama pengembangan PLTN di Indonesia dapat dilakukan dengan skema government-to-government (G2G) maupun business-to-government (B2G).

"Dalam pengembangan ini, ada struktur finansial yang melibatkan kolaborasi beberapa pemerintahan. Ini sangat kompleks, melibatkan struktur finansial yang multi-aspek, selain itu juga melibatkan kolaborasi multilateral antarnegara dan proyek yang bersifat multi-lokasi," terang Eniya.

"Karena Indonesia adalah negara non-blok, kami membuka peluang kerja sama dengan berbagai negara," tambahnya.

Selanjutnya: BI Bakal Borong SBN Rp 150 Triliun Untuk Stabilkan Rupiah di 2025

Menarik Dibaca: Prakiran Cuaca Jakarta Besok (19/12), Ini Daerah yang bakal Diguyur Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat