Kementerian ESDM yakin target lifting 2,02 juta boepd bisa tercapai



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan target lifting minyak dan gas bumi (migas) nasional sebesar 2,02 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD) tahun ini bisa tercapai. Meski lebih tinggi dari target sebelumnya, pemerintah optimistis mampu mencapai target tersebut. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menerangkan sejumlah upaya yang dilakukanuntuk menggenjot produksi migas nasional. "Untuk produksi dari lapangan-lapangan migas eksisting berusaha dilakukan peningkatkan produksi," kata Arcandra melalui keterangan resminya, Sabtu (23/2). Dalam hal ini, Arcandra mengklasifikasikan strategi tersebut dalam tiga tahapan, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Ia menjelaskan, Fracturing, balanced drilling adalah salah satu usaha jangka pendek dalam 2 - 3 tahun untuk mempercepat produksi dari lapangan eksisting. Sedangkan untuk jangka menengah, Pemerintah tengah menggalakkan Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk aset yang produktif. "Pertamina aktif di sini. Tapi waktunya agak lama bisa 7 sampai 10 tahun baru mendapatkan respon," jelas Arcandra. Sementara untuk metode jangka panjang, ia menerangkan bahwa itu bisa ditempuh dengan cara eksplorasi lapangan migas. Pemerintah pun berharap, untuk kegiatan eksplorasi ke depan, rasio keberhasilannya di atas 20% atau setiap lima kali eksplorasi baru, ditemukan satu cadangan baru. "Tentu usaha eksplorasi adalah pilihan tepat menjaga produksi migas. Kita berharap demikian. Apalagi kita punya dana yang akan menopang ditemukannya lapangan baru," terangnya. Adapun, jumlah dana tersebut ada dalam bentuk komitmen kerja pasti kontrak kerja sama sistem gross split sebesar US$ 2,1 miliar. Dari jumlah itu, sebesar US$ 1,1 miliar diantaranya bisa digunakan untuk kegiatan eksplorasi. Arcandra mengatakan, jumlah dana eksplorasi tersebut jauh lebih baik dibanding dana ekplorasi dengan skema sebelumnya. "Ini dana yang bisa digunakan untuk eksplorasi 5-10 tahun ke depan. Dana ini kami harapkan terus bertambah," ujarnya. Ia pun menegaskan bahwa semua langkah peningkatan produksi dijalankan demi mengantisipasi ancaman defisit migas atas lonjakan kebutuhan yang kian tinggi di tahun mendatang. Karenanya, Arcandra menekankan bagi pengusaha migas untuk tidak selalu melihat penurunan produksi migas alamiah atau declining, namun harus optimis lagi dalam mengerjakan eksplorasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Azis Husaini