Kementerian Investasi Siapkan Peta Peluang Investasi (PPI) Tahun 2022 di 13 Provinsi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali melakukan penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI) proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan pada tahun 2022.

Penyusunan PPI ini akan fokus pada 22 profil proyek investasi berkelanjutan yang tersebar di 13 provinsi, yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Maluku.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengingatkan pentingnya pemerintah di pusat maupun daerah untuk memberikan jalan yang jelas bagi investor untuk masuk ke Indonesia.


Oleh karena itu, penyusunan PPI ini akan dikawal sampai pada dokumen pra studi kelayakan (pra-Feasibility Study). PPI ini nantinya akan menjadi profil peluang investasi di daerah, sehingga dapat memberikan gambaran komprehensif dan mendetail kepada para calon investor.

Baca Juga: Menteri Bahlil: LG Electronics Siap Relokasi Pabrik dari China ke Indonesia

“Hari ini kita buat Peta Potensi Investasi sebagai instrumen kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi masuknya investasi ke Indonesia. Dengan membuat proyek ini, kita lebih fokus, kita lihat ada market nya, investasi itu yang kita tawarkan,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Jumat (5/8) yang lalu.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Inventasi/BKPM, Nurul Ikhwan, menyampaikan bahwa 22 proyek yang telah diusulkan tersebut telah melewati proses external review oleh kalangan profesional seperti kementerian/lembaga terkait, asosiasi pelaku usaha, dan akademisi sesuai dengan bidang masing-masing.

Namun sayangnya, Nurul mengatakan bahwa saat ini masih sedang menyusun pra studi kelayakan, sehingga nilai investasi dari proyek tersebut belum diketahui. Saat ditanya apakah nilainya akan lebih besar dari PPI sebelumnya, dirinya juga enggan berkomentar.

"Nilai investasinya belum diketahui, karena pra studi kelayakannya baru akan disusun," ujar Nurul kepada Kontan.co.id, Minggu (7/8).

Adapun 22 profil proyek investasi yang disusun dalam PPI tahun 2022 ini terdiri dari 11 proyek berbasis Sumber Daya Alam (SDA), 11 proyek berbasis industri manufaktur. Klaster yang termasuk dalam proyek SDA yaitu perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan energi.

Baca Juga: Menteri Bahlil: Pengusaha Jepang Akan Kucurkan Investasi Rp 75 Triliun Tahun Depan

Sedangkan untuk proyek berbasis industri manufaktur terdiri dari klaster industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi, dan industri elektronika.

Proyek investasi ini nanti diharapkan akan memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk pengentasan kemiskinan, penciptaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, serta berkurangnya kesenjangan.

Sebagai informasi, kegiatan penyusunan PPI ini sudah dimulai oleh Kementerian Investasi/BKPM sejak tahun 2020 dan pada bulan Maret 2022 lalu, telah diluncurkan sebanyak 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp155,12 triliun.

Baca Juga: Tak hanya Mobil Listrik dan RND, Hyundai Tertarik Investasi di IKN Nusantara

Terdapat empat sektor proyek investasi berkelanjutan yang telah ditawarkan, yaitu sektor pariwisata, kawasan ekonomi, industri, dan infrastruktur yang tersebar di 33 provinsi.

Melalui berbagai strategi promosi yang dilakukan oleh Kementerian Investasi/BKPM, sebanyak 10 dari total 47 proyek investasi berkelanjutan tersebut telah diminati oleh investor, dengan total nilai investasi mencapai Rp 39,55 triliun atau 25,49 % dari nilai investasi seluruh proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli