Kementerian Investasi tawarkan 32 proyek ke investor asing



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Saat ini, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah memiliki 32 proyek potensi investasi di Indonesia dan siap untuk menerima investor yang ingin menanamkan modalnya.

Deputi Perencanaan Investasi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan mengatakan, dari 32 proyek investasi tersebut terbagi menjadi 2 kategori yaitu, prastudi kelayakan atau prefeasibility study (Pre-FS) dan proyek investasi yang siap ditawarkan atau investment project ready to offer (IPRO).

Dari total 32 proyek investasi yang ada di Indonesia tersebut, sebanyak 21 di antaranya masuk ke dalam kategori Pre-FS dan 11 lainnya masuk ke kategori IPRO.


Baca Juga: Pemerintah tetapkan Rp 5 triliun untuk lelang Sukuk pekan depan

“Kami memiliki dua kelompok peluang yang ingin ditawarkan kepada para pengusaha Singapura sebanyak 32 proyek yang bisa dipertimbangkan untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” kata Nurul Ichwan dalam webinar Indonesia Investment Series, Rabu (29/9).

Nurul Ichwan memerinci, total nilai investasi yang ada pada proyek pra-studi kelayakan atau Pre-FS adalah sebesar US$ 6,37 miliar atau setara dengan Rp 92,05 triliun. 

Proyek ini terdiri dari 6 proyek pariwisata dengan nilai investasi US$ 151,03 juta atau Rp 2,19 triliun, tujuh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan taman industri dengan nilai investasi US$ 632,41 juta  atau Rp 9,17 triliun, 6 industri terintegrasi kawasan industri dengan nilai investasi US$ 2,51 miliar atau Rp 36,41 triliun, serta 2 infrastruktur yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia dengan nilai investasi US$ 3,05 miliar atau Rp 44,28 triliun.

Sementara itu, total nilai investasi pada proyek yang sudah siap ditawarkan atau IPRO adalah US$ 4,03 miliar atau setara dengan Rp 58,50 triliun. Proyek ini terdiri dari 6 sektor infrastruktur dan lima sektor non-infrastruktur.

Selanjutnya: Banggar DPR setujui anggaran belanja 2022, ini besarannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli