KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka posko bantuan untuk membantu masyarakat selama masa tanggap darurat di tiga titik lokasi gempa Sulawesi Tengah. Posko bantuan KKP akan tersebar di tiga titik yakni Mamboro, Kabupaten Sigi, serta Bandara Sis Aljufri. Posko ini akan dilengkapi dengan dapur umum, tenaga kesehatan, serta ruang belajar sementara bagi anak-anak. Pengiriman bantuan serta logistik akan dilakukan dari Balikpapan dan Mamuju. Dengan fasilitasi Susi Air, evakuasi korban terutama mereka yang sakit dan ibu serta anak diprioritaskan dari Palu ke Balikpapan atau Mamuju.
Selain jalur udara, KKP juga akan membawa bantuan makanan, air serta peralatan evakuasi dari Bitung lewat jalur laut menggunakan Kapal Pengawas Hiu 002. Diperkirakan, bantuan akan sampai di Palu pada hari ini (2/10). Kapal Pengawas Orca 03 juga akan menyusul membawa bantuan serta 20 orang tenaga medis ke Palu. Adapun bantuan excavator yang dimobilisasi KKP dari Pasangkayu sebanyak dua unit. Excavator ini akan tiba di Palu pada 3 Oktober 2018 pagi hari. Sementara, tiga unit excavator dari Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong belum bisa masuk ke Palu dikarenakan akses jalan yang belum dapat dilalui alat berat. Bantuan KKP dalam penyelenggaraan program-program di sektor kelautan dan perikanan akan dilaksanakan usai masa tanggap darurat berakhir dan ketika kondisi membaik. “Kalau sudah masuk masa transisi, KKP akan memberikan bantuan sesuai program-program yang ada supaya ekonomi perikanan di Palu menggeliat kembali", kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dalam keterangan resmi, Rabu (3/10). Adapun Susi bersama sejumlah empat pejabat eselon 1 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengunjungi beberapa lokasi yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah pada 30 September 2018 lalu.
Kunjungan tersebut fokus kepada peninjauan kantor Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Palu serta mengevakuasi keluarga pegawai KKP yang terdiri dari istri dan anak mereka yang berada di Palu. Saat ini, sudah 34 orang dari keluarga pegawai KKP yang dievakuasi ke Makassar, Mamuju dan Balikpapan. Susi juga meninjau lokasi yang paling parah terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami antara lain Mamboro, Pantai Talise dan Kabupaten Sigi. Terlihat banyak kerusakan berat akibat gempa bumi yang disusul dengan Tsunami tersebut sehingga mengakibatkan sulitnya akses distribusi bantuan kepada para korban. Tak hanya itu, sarana dan prasarana penting yang dibutuhkan seperti listrik, air, dan BBM pun sulit diperoleh masyarakat. Dalam Rapat Terbatas Penanganan bencana Palu-Donggala, Presiden menyampaikan agar setiap kementerian/lembaga turut membantu dalam kapasitasnya masing-masing. Menindaklanjuti hal tersebut, KKP berinisiatif secara sukarela untuk membuat posko bantuan untuk membantu selama masa tanggap darurat. “Saya meminta para jajaran eselon 1 untuk fokus dalam membantu menyediakan kebutuhan dasar terlebih dahulu. Ibu Rina (Kepala Badan KIPM) sudah sampaikan bahwa kantor BKIPM di Palu ada air bersih, jadi silakan masyarakat yang ada di sekitar wilayah itu mengambil air dari sana,” jelas Susi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie