Kementerian Kesehatan akan kaji tarif INA-CBGs baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemkes) akan mengkaji tarif baru bagi Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs). Sebelumnya hal tersebut diminta oleh dokter dan fasilitas kesehatan. Pasalnya tarif INA-CBGs yang telah ada saat ini sudah tidak relevan dan perlu perubahan.

"Kita sedang berproses dengan profesi untuk klasifikasi baru mengembangkan INA-CBGs yang baru," ujar Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Analisis Pemanfaatan Biaya Kemkes Kesehatan Doni Arianto dalam diskusi evaluasi kinerja BPJS Kesehatan, Senin (25/3).

Saat ini Kemkes meminta masukan mengenai pengeluaran rata-rata terhadap satu kali pelayanan. Doni bilang saat ini belum dapat dipastikan tarif INA-CBGs akan naik atau tidak.


Pasalnya, beberapa layanan ada yang tarifnya lebih rendah. Namun, sejumlah layanan lain nilai tarif INA-CBGs lebih tinggi dari tarif rata-rata.

Meski begitu, perubahan tarif INA-CBGs dinilai akan memengaruhi premi. "Bila ada kenaikan tarif pasti berpengaruh pada kenaikan premi," terang Doni.

Doni bilang sebelum kenaikan tarif INA-CBGs diperkirakan akan didahului dengan kenaikan premi. Sementara tarif INA-CBGs akan diuji coba akhir tahun ini di sejumlah rumah sakit.

Pengeluaran dan pendapatan BPJS Kesehatan dinilai harus seimbang. Pengeluaran BPJS tidak bisa lebih besar dari pendapatan BPJS Kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi