Kementerian Pertanian AS dorong kerjasama perdagangan dengan pebisnis Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Pertanian Amerika Serikat Ted McKinney melakukan kunjungan ke Indonesia untuk menyampaikan misi dagang pertukaran bisnis dalam industri pertanian. Menurutnya, potensi kerjasama dagang antara pengusaha AS dengan Indonesia cukup besar.  McKinney menuturkan, setidaknya telah terjadi 150 business matching yang memiliki potensi yang sangat bagus untuk perdagangan antar negara. Ia menambahkan, AS telah bekerjasama erat dengan pengusaha nasional AS untuk membuka kesempatan dagang dengan berbagai perusahaan di Indonesia. Utamanya untuk komoditas pertanian AS yang banyak diminati oleh Indonesia, dan begitu juga sebaliknya.

"Kami tidak menentukan komoditas apa yang menjadi prioritas, tapi dalam perusahaan AS yang ikut delegasi ini berasal dari kacang kedelai, kapas, buah segar, dan seafood, representasinya sangat beragam," jelas Ted, Rabu (18/7).

Dari 150 relasi bisnis tersebut, ia melihat potensinya bisa mencapai lebih banyak lagi, bahkan bisa hingga 200 pertemuan bisnis. Namun untuk tahap ini ia belum memiliki informasi detil mengenai perjanjian transaksi antar pengusaha, ataupun potensi nilai investasinya.


Namun ia sangat berharap dengan penjajakan yang dilakukan pengusaha AS ke Indonesia bisa membuahkan kesepakatan jual dan beli. Adapun misi dagang ini menurutnya telah berlangsung cukup lama.

Menurut Ted, Indonesia merupakan mitra dagang yang sangat besar karena bersifat komplementer dengan AS. Indonesia mengimpor kacang kedelai dalam jumlah banyak untuk industri tahu dan tempe, serta mengimpor kapas untuk industri tekstil. Sedangkan AS membeli produk karet Indonesia dalam jumlah yang besar.

Konsultan Agrikultur Kedutaan Besar AS di Indonesia Chris Rittgers menyebut, dari pihak Indonesia, salah satu perusahaan yang memiliki potensi besar adalah Great Giant Pineapple yang berencana mengekspor nanas segar ke AS.

"Namun masih dilihat oleh Badan Karantina Indonesia dan AS untuk spesifikasinya terlebih dahulu," katanya.

Sebelumnya, GGP berniat mengekspor nanas madu ke AS. Kabarnya AS tertarik membeli 10.000 ton nanas madu pada tahun 2019. Pihak GGP kala itu menyatakan siap memenuhi permintaan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi