Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan sejuta benih jeruk keprok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan bantuan 1 juta benih jeruk keprok sekaligus pupuk secara gratis untuk masyarakat. Bantuan ini diberikan untuk meningkatkan produksi jeruk keprok, sehingga diharapkan Indonesia dapat mengekspor jeruk.

Pemberian benih ini dilakukan secara simbolis di Jawa Timur. “Jeruk Keprok produk Indonesia tidak kalah dengan jeruk impor. Bahkan rasanya lebih enak, lebih segar, dan lebih mantap,” kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (17/7).

Sampai saat ini, jeruk yang berkembang di Indonesia digolongkan menurut jenisnya, yaitu jeruk siam, jeruk keprok dan jeruk besar. Jeruk merupakan salah satu komoditas yang potensial dikembangkan di Indonesia.


Menurut Amran, populasi jeruk meningkat sekitar 5 % per tahun. Populasi tanaman jeruk berkisar antara 53.000 ha. Luas panen jeruk diproyeksikan meningkat sampai dengan tahun 2020 yaitu sebesar 2,03% per tahun, dimana pada tahun 2020 luas panen jeruk diproyeksikan menjadi 61.788 ha.

“Demikian juga dengan produksinya sampai dengan tahun 2020 diproyeksikan naik dengan rata-rata pertumbuhan 4,93% per tahun, dimana pada tahun 2020 produksi jeruk akan mencapai 3.246.994 ton,” kata Amran.

Sementara, pola perkembangan produksi jeruk besar selama kurun waktu 2010 hingga 2017 cenderung meningkat. Pada tahun 2017, prodyksi jeruk besar telah mencapai 130.130 ton.

Produksi jeruk keprok tahun lalu secara nasional telah mencapai 2.165.189 ton. Melihat ini, Amran optimis jeruk Keprok yang dihasilkan dari bibit unggul akan menggantikan jeruk impor, sehingga di tahun 2020 ditargetkan harus ekspor ke berbagai manca negara. Ia menambahkan, tahun depan bantuan benih jeruk keprok akan ditingkatkan menjadi 2 juta pohon beserta dengan pupuknya.

Sebagai informasi, jeruk menempati urutan ketiga sebagai buah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia pada tahun 2015 dan 2016, dengan tingkat konsumsi 3,28 kg per kapita per tahun pada 2015 yang naik menjadi 3,60 per kg per kapita per tahun pada 2016.

Sementara, negara tujuan ekspor jeruk Indonesia dengan bentuk hasil segar yang terbesar adalah Malaysia sebesar 1.017,67 ton, Prancis sebanyak 43.016 ton, Arab Saudi sebesar 26.510 ton, Belanda sebesar 8.107 ton dan Singapura sebesar 1.501 ton.

Pasar ekspor terbesar untuk produk jeruk dalam bentuk olahan adalah Papua New Guinea, dengan nilai ekspor sebesar US$ 417.497, dan Singapura dengan nilai ekspor sebesar US $ 23.644. Peluang pasar ekspor lainnya yang perlu dikembangkan untuk jeruk yaitu Hongkong dan Timor Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat