Kementerian PUPR: Akses air minum Indonesia diharapkan capai 100% dalam 5 tahun lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akses air minum di Indonesia pada tahun 2017 sudah mencapai sekitar 72,04%. Ditargetkan, akhir tahun 2019 akses air minum diproyeksikan akan meningkat menjadi sekitar 76%.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis Sumadilaga menuturkan, melihat capaian tersebut maka target 100% akses air minum di seluruh Indonesia diharapkan dapat dikejar pada 5 tahun ke depan yang berarti pasa tahun 2024 mendatang.

"Itu di akhir 2019 sekitar 76% target, tahun 2017 kemarin ada sekitar 72%, kalau 2018 nanti ada dan sedang dihitung. Kemudian akan ada yang sedang dikerjakan di 2019," tutur Danis usai mengisi acara Kongkow Bisnis PASFM 'Membangun Infrastruktur Yang Tepat Sasaran' di Hotel Millenium Sirih Jakarta, Rabu (27/2).


Kementerian PUPR disebut Danis terus berupaya agar capaian 100% dapat terlaksana. Namun ada tantangan tersendiri dari upaya terciptanya 100% akses air minum di seluruh Indonesia. Salah satu tantangannya adalah perihal dana.

"Kita upayakan, kita kan perlu uang yang banyak, suistanable development goals itu mengambarkan semua orang harus punya akses, itu 100%, misal tidak ada kekumuhan, sanitasi, ya terus kita upayakan. Ya mudah-mudahan 5 tahun lagi bisa kejar tapi memang memerlukan biaya yang tentu tinggi," sambung Danis.

Biaya untuk air minum dijelaskan oleh Danis bahwa bukan hanya dari pemerintah pusat dari pemerintah daerah saja, pihaknya juga mendorong investasi di swasta. "kita juga kontribusi dari dana CSR atau yang lain. Nah bagaimana akumulasi ini yang akan kita tingkatkan," tegas Danis.

Selain dana tantangan lainnya adalah wilayah Indonesia yang begitu luas. Kementerian PUPR sendiri disebut sedang melakukan clusterisasi. "Misalnya beberapa daerah di Indonesia timur kita bicara yang berbasis masyarakat dan desa dulu, tapi kalau di Jawa bagaimana? Nah kita kembangkan yang sifatnya regional, Sumatera begitu," kata Danis.

Terkait Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) saat ini yang berjalan sangatlah banyak. "Banyak, SPAM misal sistem penyedia air minum itu bertingkat, ada misal berbasis masyarakat itu sekian ribu desa kita lakukan, kemudian ada yang di ibukota ada yang di desa, ada di ibukota kabupaten, ada yang sifatnya regional. Banyak sekali selama ini," tutur Danis.

Untuk SPAM yang baru berjalan saat ini dicontohkan Danis yaitu ada SPAM Umbulan untuk kategori SPAM regional dan Semarang Barat yang baru saja tanda tangan kemudian ada SPAM Lampung.

Selain itu ada pula SPAM Jatiluhur 1 yang sedang diupayakan untuk dapat tender pada satu atau dua bulan ini. "Kita upayakan jatiluhur 1. Untuk tender sebulan dua bulan ini," jelas Danis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .