KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain pembangunan jalan tol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan arteri nasional. Pembangunan ditujukan untuk memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat, salah satunya Jalan Lingkar Kota Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara. “Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar,” kata Basuki dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (29/6). Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan total panjang sekitar 33,00 km bertujuan untuk membagi volume kendaraan yang akan melintasi Kota Kendari, khususnya dari Pelabuhan Kendari ke Pusat Kawasan Industri Konawe, serta akses menuju ke Bandara Haluoleo dari Kabupaten Konawe dan Konawe Utara.
Kementerian PUPR bangun jalan lingkar Kendari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain pembangunan jalan tol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan arteri nasional. Pembangunan ditujukan untuk memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat, salah satunya Jalan Lingkar Kota Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara. “Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar,” kata Basuki dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (29/6). Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan total panjang sekitar 33,00 km bertujuan untuk membagi volume kendaraan yang akan melintasi Kota Kendari, khususnya dari Pelabuhan Kendari ke Pusat Kawasan Industri Konawe, serta akses menuju ke Bandara Haluoleo dari Kabupaten Konawe dan Konawe Utara.