Kementerian PUPR Lanjutkan Proyek Hambalang



JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan kesiapannya mengerjakan kembali proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Kesiapan ini dilatarbelakangi hasil audit Tim Audit Teknis Kementerian PUPR, bahwa kondisi kontur tanah bisa diatasi dengan mengurangi beban bangunan.

“Ada beberapa kelemahan terkait potensi longsoran. Untuk itu, tim menyarankan mengurangi beban yang ada di sana. Ada beberapa bangunan yang dikurangi satu tingkat,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto yang juga sebagai salah satu anggota Tim Audit Teknis berdasarkan rilis yang dikeluarkan Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Keputusan untuk memotong satu lantai sejumlah bangunan yang ada di komplek tersebut menurut Arie adalah untuk mengantisipasi kekuatan gedung dalam merespon gempa.


“Struktur yang lama pada prinsipnya dipertahankan tapi dipotong satu lantai kemudian dijadikan atap, jadi lebih ringan, ini juga terkait respon bangunan ketika terjadi gempa,” terangnya.

Menurut Kepala Balitbang PUPR itu, pembangunan Hambalang yang dirancang pada tahun 2010 pada saat itu masih memakai peraturan lama terkait ketahanan bangunan terhadap gempa. “Seperti kita ketahui bahwa Kementerian PUPR akan mengeluarkan peta gempa yang baru sehingga kita juga menyesuaikan mengenai hal tersebut,” tambah Ari.

Namun, menurutnya, tanah dan bangunan yang berdiri di kawasan Hambalang tersebut cukup baik, karena sejak terbengkalai pada tahun 2011 bangunan tersebut masih berdiri tegak dan tidak ada pergeseran yang siginifikan. “Kemudian kondisi beton, strukturnya rata-rata di atas persyaratan yang diminta,” kata Arie.

Saluran air pun menjadi salah satu hal yang mendapatkan perhatian khusus untuk dilakukan perbaikan dengan mengubah pola atap yang semula datar menjadi pola atap miring guna pengaliran air yang baik. “Kedua adalah memperbaiki sistem drainase dengan cara yang tadinya atapnya datar-datar kita buat miring,” tambah Arie.

Menurut Arie, kondisi tanah di kawasan tersebut merupakan tipe lapisan kedap, sehingga tidak terdapat air tanah di lokasi tersebut. “Sebagai solusi, akan dibuat reservoar di bawah lapangan dan ada danau dekat lokasi yang akan kita manfaatkan,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia