Kementerian PUPR Sebut 8,2 Juta Unit Rumah Berdiri Selama Pemerintahan Jokowi



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil membangun 8,2 juta unit rumah melalui Program Sejuta Rumah (PSR).

Sekretaris Jenderal Mohammad Zainal Fatah menjelaskan, selama 10 tahun,  pemerintah telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesia-sentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar.

“Di bidang perumahan dilakukan melalui Program Sejuta Rumah (PSR) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dengan capaian 8,2 juta unit,” ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (18/8).


Baca Juga: Daya Beli Menipis, Penjualan Mobil Makin Terkikis

Zainal menyebutkan, pembangunan infrastruktur lainnya juga turut rampung di masa Presiden Jokowi seperti di bidang sumber daya air melalui pembangunan 61 bendungan dimana telah selesai 43 bendungan.

“Pembangunan bendungan juga diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi baru seluas 1,1 juta hektar dan rehabilitasi 4,3 juta hektar sehingga meningkatkan luas cakupan sawah yang air irigasinya berasal dari bendungan (meningkat dari semula 11% di tahun 2014 menjadi 19% di tahun 2024) dan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 1,5 di tahun 2014 menjadi 2,5 di tahun 2024,” sebutnya.

Sementara itu, lanjut dia, infrastruktur konektivitas juga dibangun untuk mengurangi biaya logistik melalui pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 km, dan pembangunan jalan nasional yang juga terus dilanjutkan hingga sepanjang 6.000 km.

Baca Juga: Sebagai Negara Besar, Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Menjadi Kebutuhan

Selain itu, dilakukan pula penanganan jalan daerah berdasarkan Inpres Jalan Daerah (IJD). Capaian IJD pada tahun 2023 sepanjang 3.195 km jalan daerah terbangun dan didukung dengan jembatan sepanjang 3 km.

“Kita juga telah melaksanakan pembangunan infrastruktur air minum dalam mendukung akses air minum layak bagi masyarakat sebesar 92% hingga 2023 melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Untuk akses sanitasi layak, saat ini mencapai sebesar 82% melalui pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T),” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli