KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai wujud nyata program pemerintah untuk membangun SDM, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat saat ini terus melaksanakan berbagai pelatihan dan pendidikan vokasi. Untuk mendukung hal tersebut, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan pemerintah menyadari sangat penting mengakselerasi lembaga-lembaga pendidikan vokasi dalam hal ini perguruan tinggi atau politeknik.
Baca Juga: Per September, Adhi Karya (ADHI) baru capai 25,33% dari target kontrak baru di 2019 “Kita sadari kebutuhan SDM Konstruksi baik ahli maupun terampil sangat besar. Apalagi sebentar lagi kita bersiap membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru, nah dengan tercetaknya SDM konstruksi terlatih melalui program sertifikasi tenaga kerja konstruksi dipastikan pembangunan Infrastruktur terutama IKN dapat terlaksana dengan baik” ungkap Syarif dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/10). Saat ini menurut Syarif Burhanuddin, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi telah melakukan harmonisasi supply demand tenaga kerja konstruksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) konstruksi seperti dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta politeknik dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Selain itu, Kementerian PUPR juga terus mendorong para kontraktor dan pekerja konstruksi untuk bekerja lebih sistematis, disiplin, dan terukur berdasarkan prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi. Budaya keselamatan dan kesehatan kerja harus dipegang teguh masyarakat jasa konstruksi sebagai bagian upaya mitigasi risiko terhadap kemungkinan timbulnya kecelakaan konstruksi maupun kegagalan bangunan. "Upaya tersebut di dorong dengan program Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Konstruksi (SMKK) bagi petugas K3 dan ahli K3, dimana salah satu nya dengan adanya Bimtek SMKK yang dilaksanakan di Wilayah Sulawesi Tenggara," jelas Syarif. Sedangkan maksud kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Sertifikasi pada Pendidikan Menengah Vokasi Wilayah Sulawesi TA 2019- 2020 merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kementerian PUPR dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait peningkatan kompetensi bidang konstruksi di Sekolah Menengah Kejuruan melalui program
link and match, serta koordinasi pelaksanaan sertifikasi pada Pendidikan menengah vokasi di wilayah Sulawesi tahun ajar 2019-2020.
Baca Juga: LMAN Bayarkan Seratus Persen Dana Pembebasan Lahan Tol Semarang Demak Tahap I Sehingga secara bertahap Kementerian PUPR terus melakukan program sertifikasi kompetensi tenaga konstruksi untuk memenuhi target yang dicanangkan dalam melakukan pembinaan sumber daya manusia yang berkompeten dan unggul. Syarif Burhanuddin mengatakan, akan mendukung program strategis wisata nasional di Kab. Wakatobi dengan cara menyediakan infrastruktur yang bermutu melalui penyediaan SDM kompeten yang telah bersertifikat. Untuk itu, dilakukan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di lingkup Kabupaten Wakatobi. “Saya melihat sarana untuk mendukung pariwisata sangatlah penting, tidak kalah dengan keindahan pariwisata itu sendiri. Dengan adanya sarana wisata yang baik maka wisatawan mancanegara maupun dalam negeri pasti tertarik” tutur Syarif. Sertifikasi tenaga kerja konstruksi ini, menurut Syarif Burhanuddin merupakan hal yang sangat penting karena akan menjadi tolak ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya, terlebih informasi mengenai sertifikasi sangat kurang di Kab. Wakatobi.
Untuk itu, Ditjen Bina Konstruksi hadir di Kab. Wakatobi dengan melakukan uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi dengan metode
on site. Syarif Burhanuddin juga bilang, menyelesaikan pembangunan infrastruktur pariwisata di Wakatobi seperti peningkatan jalan lingkungan desa Matahora dan Melaione, pembangunan RTH (Ruang Terbuka Hijau) Desa Sousu , dan pembangunan gerbang batas desa di tujuh Desa. Untuk itu, dengan terus membangun infrastruktur di Kab. Wakatobi lainnya, maka kebutuhan tenaga kerja konstruksi lokal Kab. Wakatobi juga semakin meningkat.
Baca Juga: Pemain tekstil berharap pemerintah tidak hanya fokus di PLB Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi