JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan sejumlah rencana Pengembangan Kawasan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Jawa Timur yang masuk ke dalam Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 13 Malang-Surabaya-Bangkalan. Yakni melalui percepatan pembangunan infrastruktur pada kawasan tersebut. Diperkirakan potensi investasi Suramadu mencapai Rp 53 triliun. Adapun dua lokasi yang potensial ditawarkan kepada investor, yaitu Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM) yang masing-masing seluas 600 hektar. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan salah satu faktor penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur adalah dengan ketersediaan pendanaan. Pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi swasta untuk masuk ke berbagai proyek yang dilelang. "Pemerintah juga membuka peluang bagi pendanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), mengingat kemampuan Pemerintah sangat terbatas dalam pembiayaan infrastruktur," kata Basuki pada keterangan tertulisnya, Rabu (2/8). Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan mengatakan, untuk WPS 13 khususnya wilayah Madura, direncanakan berbagai pengembangan infrastruktur dasar. Diantaranya peningkatan jalan lintas utara Madura, peningkatan Jembatan Medaeng dan rehabilitasi jalan serta pembangunan jalan baru yang menghubungkan kawasan utara dan selatan, serta akses kawasan strategis seperti pelabuhan. Rido menambahkan saat ini proyek peningkatan konektivitas yang tengah dalam pembangunan adalah Jalan Tol Gempol - Pasuruan sepanjang 34,15 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp 2,76 triliun dan Gempol-Pandaan tahap II sepanjang 1,56 kilometer yang saat ini dalam tahap penyelesaian pengadaan lahan dan persiapan konstruksi.
Kementerian PUPR tawarkan 2 lokasi Suramadu
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan sejumlah rencana Pengembangan Kawasan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), Jawa Timur yang masuk ke dalam Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 13 Malang-Surabaya-Bangkalan. Yakni melalui percepatan pembangunan infrastruktur pada kawasan tersebut. Diperkirakan potensi investasi Suramadu mencapai Rp 53 triliun. Adapun dua lokasi yang potensial ditawarkan kepada investor, yaitu Kawasan Khusus Madura (KKM) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJSM) yang masing-masing seluas 600 hektar. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan salah satu faktor penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur adalah dengan ketersediaan pendanaan. Pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi swasta untuk masuk ke berbagai proyek yang dilelang. "Pemerintah juga membuka peluang bagi pendanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), mengingat kemampuan Pemerintah sangat terbatas dalam pembiayaan infrastruktur," kata Basuki pada keterangan tertulisnya, Rabu (2/8). Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan mengatakan, untuk WPS 13 khususnya wilayah Madura, direncanakan berbagai pengembangan infrastruktur dasar. Diantaranya peningkatan jalan lintas utara Madura, peningkatan Jembatan Medaeng dan rehabilitasi jalan serta pembangunan jalan baru yang menghubungkan kawasan utara dan selatan, serta akses kawasan strategis seperti pelabuhan. Rido menambahkan saat ini proyek peningkatan konektivitas yang tengah dalam pembangunan adalah Jalan Tol Gempol - Pasuruan sepanjang 34,15 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp 2,76 triliun dan Gempol-Pandaan tahap II sepanjang 1,56 kilometer yang saat ini dalam tahap penyelesaian pengadaan lahan dan persiapan konstruksi.