Kementerian PUPR telah membangun 190 hunian sementara di Palu dan Donggala



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan 190 dari total 699 unit hunian sementara (huntara) bagi korban bencana gempa bumi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Huntara yang sudah selesai, secara bertahap mulai ditempati oleh masyarakat yang selama ini tinggal di shelter, salah satunya di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi sebanyak 10 unit huntara dengan jumlah 120 bilik. Huntara lainnya di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga juga sudah rampung dan tengah proses pemasangan meteran dan instalasi listrik oleh pihak PLN setempat. 

Gubernur Sulteng Longki Djanggola mengapresiasi kinerja Kementerian PUPR dan meminta kepada Kepala Kelurahan Duyu agar menetapkan nama-nama keluarga yang berhak menempati huntara tersebut. Dinas Sosial Provinsi Sulteng juga telah menyiapkan kelengkapan huntara seperti kompor gas, peralatan masak, tempat tidur dan kasur.


Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, semakin cepat masyarakat menempati huntara semakin baik. Sebab pihaknya dapat mengevaluasi kekurangan dan mengetahui jumlah pembangunan huntara yang sesuai kebutuhan. 

"Huntara yang sudah dibangun menjadi standar bagi pihak-pihak lain yang ingin membantu menyediaan hunian di Palu, Sigi dan Donggala," kata Arie Setiadi dalam siaran pers, Kamis (3/1).

Tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan huntara antara lain ketersediaan material, jumlah tukang dan koordinasi penyediaan air bersih dan listrik. Untuk pembangunan hunian tetap, Gubernur Sulteng telah menandatangani Surat Keputusan (SK) penetapan lokasinya yakni di Kota Palu seluas 360, 93 hektar, meliputi di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, seluas 79,3 hektar, terletak dan Kelurahan Tondo dan Talise, Kecamatan Mantikulore seluas 481,63 hektar.

Sementara untuk wilayah Kabupaten Sigi seluas 362 hektar yang terletak di Desa Pombewe 201, 12 hektar dan Desa Oloboju seluas 160, 88 hektar di Kecamatan Sigi Biromaru. Pembangunan hunian tetap akan menggunakan konstruksi tahan gempa.

Selain hunian, pembangunan dan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit dan puskesmas juga akan menggunakan konstruksi tahan gempa. Pembangunan RS Undata dan RS Anutapura di Kota Palu akan menjadi pilot project konstruksi bangunan tahan gempa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli