BANDUNG. Serapan anggaran Kementrian Pekerjaan Umum (KemenPU) untuk pos pembangunan rumah susun sewa atau Rusunawa Di Direktorat Jenderal Cipta Karya baru mencapai 62,5% atau sekitar Rp 500 miliar. Jumlah tersebut setara 40 pembangunan Rusunawa. Padahal, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2011 untuk pembangunan Rusunawa mencapai Rp 800 miliar atau setara 70 pembangunan Rusunawa.Direktur Pengembangan dan Pemukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Amwazi Idrus mengungkapkan, salah satu kendala leletnya penyerapan anggaran lantaran tidak lengkapnya persyaratan dan perizinan yang dibutuhkan untuk pembangunan Rusunawa. Misalnya, seperti kejelasan status lahan yang diklaim oleh pemerintah daerah, menjadi penghambat proyek rumah susun sewa.“Hingga saat ini dana yang terserap sekitar Rp 500 miliar. Dana itu digunakan untuk pembangunan 40 rumah susun sewa, dari total 70 rumah susun sewa yang direncanakan dibangun pada 2011,” ujar Amwazi seusai Groundbreaking Rusunawa ITB, Selasa (25/10).Pembangunan satu Rusun menghabiskan dana antara Rp 11 sampai Rp 12 miliar. Saat ini pembangunan Rusun sudah dilakukan di seluruh kota di Indonesia, misalnya di Surabaya, Bandung dan Jakarta. Lokasinya tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, dan Surabaya.Amwazi bercerita, proyek pembangunan rumah susun sewa ini sudah dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum sejak 2003 lalu. Dari 2003 sampai 2010, total rumah susun sewa yang sudah terbangun sebanyak 193 unit. Di 2010 saja, kementerian telah membangun 40 rumah susun sewa. Sedangkan untuk 2012 mendatang, kementerian berencana membangun 48 rumah susun sewa.Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, pembangunan rumah susun sewa merupakan bagian dari tugas kementerian dalam penataan kota dan kawasan permukiman kumuh. “Mekanismenya, pemerintah daerah yang meminta kepada pemerintah pusat. "Setelah itu kita kaji kelengkapan persyaratan dan perizinannya, juga rancangan induk pembangunan jangka menengah (RIPJM) kota tersebut. Baru kemudian bisa kita setujui,” ucap Djoko.Saat ini, Kementerian PU baru memulai atau melakukan pemancangkan (groundbreaking) pembangunan rumah susun sewa yang diperuntukkan bagi mahasiswa Institut Teknologi Bandung kampus Jatinangor, Sumedang. Rumah susun sewa berbentuk twin block ini memiliki luas bangunan sembilan ribu meter persegi, dan terdiri dari 192 unit. Nantinya, bangunan twin block tersebut bisa menampung sekitar 576 mahasiswa baru ITB Jatinanggor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kementrian PU baru bangun 40 rusunawa
BANDUNG. Serapan anggaran Kementrian Pekerjaan Umum (KemenPU) untuk pos pembangunan rumah susun sewa atau Rusunawa Di Direktorat Jenderal Cipta Karya baru mencapai 62,5% atau sekitar Rp 500 miliar. Jumlah tersebut setara 40 pembangunan Rusunawa. Padahal, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2011 untuk pembangunan Rusunawa mencapai Rp 800 miliar atau setara 70 pembangunan Rusunawa.Direktur Pengembangan dan Pemukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Amwazi Idrus mengungkapkan, salah satu kendala leletnya penyerapan anggaran lantaran tidak lengkapnya persyaratan dan perizinan yang dibutuhkan untuk pembangunan Rusunawa. Misalnya, seperti kejelasan status lahan yang diklaim oleh pemerintah daerah, menjadi penghambat proyek rumah susun sewa.“Hingga saat ini dana yang terserap sekitar Rp 500 miliar. Dana itu digunakan untuk pembangunan 40 rumah susun sewa, dari total 70 rumah susun sewa yang direncanakan dibangun pada 2011,” ujar Amwazi seusai Groundbreaking Rusunawa ITB, Selasa (25/10).Pembangunan satu Rusun menghabiskan dana antara Rp 11 sampai Rp 12 miliar. Saat ini pembangunan Rusun sudah dilakukan di seluruh kota di Indonesia, misalnya di Surabaya, Bandung dan Jakarta. Lokasinya tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, dan Surabaya.Amwazi bercerita, proyek pembangunan rumah susun sewa ini sudah dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum sejak 2003 lalu. Dari 2003 sampai 2010, total rumah susun sewa yang sudah terbangun sebanyak 193 unit. Di 2010 saja, kementerian telah membangun 40 rumah susun sewa. Sedangkan untuk 2012 mendatang, kementerian berencana membangun 48 rumah susun sewa.Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, pembangunan rumah susun sewa merupakan bagian dari tugas kementerian dalam penataan kota dan kawasan permukiman kumuh. “Mekanismenya, pemerintah daerah yang meminta kepada pemerintah pusat. "Setelah itu kita kaji kelengkapan persyaratan dan perizinannya, juga rancangan induk pembangunan jangka menengah (RIPJM) kota tersebut. Baru kemudian bisa kita setujui,” ucap Djoko.Saat ini, Kementerian PU baru memulai atau melakukan pemancangkan (groundbreaking) pembangunan rumah susun sewa yang diperuntukkan bagi mahasiswa Institut Teknologi Bandung kampus Jatinangor, Sumedang. Rumah susun sewa berbentuk twin block ini memiliki luas bangunan sembilan ribu meter persegi, dan terdiri dari 192 unit. Nantinya, bangunan twin block tersebut bisa menampung sekitar 576 mahasiswa baru ITB Jatinanggor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News