KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia punya potensi untuk memproduksi senjata secara mandiri. Hal tersebut terbukti lewat sejumlah jalinan kerja sama yang dilakukan antara Balitbang Kemhan dengan badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik swasta (BUMS) terkait pengembangan alat utama sistem senjata TNI (alutsista). Tak hanya itu, kerja sama tersebut merupakan bagian dari triple helix yang mewakili pemerintah, akademisi, dan industri pertahanan. “Ini merupakan langkah strategis bagi sistem pertahanan Indonesia dalam upaya mewujudkan kemandirian,” ujar Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia (RI) Marsekal Muda (Marsda) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Julexi Tambayong mengatakan dalam presentasi mengenai prototipe alutsista TNI terbaru kepada Kompas.com, di kantor Balitbang Kemhan, Jakarta, Senin (1/3/2021).
Adapun langkah ini sebagai komitmen Kemhan dalam meningkatkan dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri dan penguatan modernisasi alutsista. Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap persenjataan produksi luar negeri. Baca Juga: Menhan Prabowo terima kunjungan Menhan China, apa saja yang dibahas?