JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan siap melaksanakan uji petik secara acak di beberapa pelabuhan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kesiapan kapal laut dari sisi keamanan dan keselamatan serta kelaikannya. Bobby R Mamahit, Dirjen Perhubungan Laut, mengatakan pelaksanaannya dilakukan sebelum dimulainya angkutan lebaran dan akan dilaksanakan di sembilan pelabuhan. “Kami akan laksanakan H-21 dan akan siap pada musim angkutan lebaran yang dimulai h-15 untuk angkutan laut,” jelas Bobby, Minggu (14/7/2013).
Bobby mengatakan, timnya sedang mempersiapkan diri dan akan langsung dilakukan uji petik usai dilaksanakan rapat koordinasi Jumat mendatang. Kendati demikian ditegaskannya bahwa uji petik kapal di musim angkutan lebaran ini dilakukan untuk meyakinkan kesiapan operator dalam pelaksanaan angkutan lebaran. “Uji petik merupakan kegiatan rutin sepanjang tahun. Memang ada dan khusus untuk di jelang musim angkutan lebaran ini untuk menegaskan kesiapan operator saja jadi dilakukan secara acak di tempat yang crowded seperti Semarang dan lainnya,” ujar Bobby. Dalam uji petik nantinya akan diaudit pemenuhan standar keselamatan dan keamanan pelayaran terhadap kapal-kapal di pelabuhan di Tanah Air. Kelengkapan peralatan keselamatan seperti pelampung dan rakit penolong , dan sebagainya. Dan nantinya akan diperoleh laporan apakah seluruh armada kapal siap untuk berlayar atau harus ada yang dilakukan grounded karena tingkat kelayakannya dari segi keamanan dan keselamatan masih harus dipenuhi. Bila secara keseluruhan kesiapan angkutan laut dalam menghadapi musim mudik lebaran sudah dilakukan. Menurut Bobby kemungkinan akan ada kenaikan jumlah penumpang di 2013 ini mencapai lima persen dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Bobby, 52 pelabuhan sudah siap menjalankan angkutan lebaran walaupun sebagian besar seperti pada angkutan laut lebaran sebelumnya, jumlah penumpang terbesar akan terjadi di beberapa wilayah Kalimantan menuju Pulau Jawa dan sebaliknya. Nantinya ditambahkan Bobby untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan penumpang, maka aka nada dukungan pengoperasian kapal Negara melalui Ditjen Perhubungan Laut dan Kapal TNI AL guna mengatasi kekurangan kapasitas kapal berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan.
Rencana armada yang disiapkan antara lain, untuk kapal Pelni sebanyak 25 kapal, 26 kapal ro-ro swasta, 67 kapal cepat swasta, 1.049 kapal swasta jarak dekat, 80 kapal perintis, dan satu kapal TNI AL
. Tribunnews.com Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Amal Ihsan