Kemhub arahkan bantuan gempa Sulteng masuk lewat Pelabuhan Donggala



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mulai mengarahkan kapal-kapal pembawa bantuan kemanusiaan masuk melalui Pelabuhan Donggala, Sulawesi Tengah. Sebelumnya, kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk korban gempa lebih banyak masuk melalui Pelabuhan Pantoloan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemhub Agus Purnomo berharap bantuan kemanusiaan dari para donatur dan masyarakat dapat tersebar lebih luas terutama menyasar ke wilayah yang belum mendapatkan bantuan kemanusiaan. 

Kemarin, Senin (8/10), Ditjen Hubla Kemhub juga menggelar seremoni pelepasan secara simbolis satu truk kontainer berisi bantuan dari unsur maritim di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk korban bencana Palu, Sigi dan Donggala.


Agus juga menjelaskan hingga pagi tadi, Kapal KM Sumber Rejeki VIII telah sandar di dermaga pelabuhan Donggala yang memuat bantuan berupa air mineral 150 dus, mie instan 30 dus dan pakaian bekas 100 karung.

"Sebelumnya, kapal negara kenavigasian yaitu KN. Merak dan KN. Miang Besar juga telah sandar di Pelabuhan Donggala untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan dan membuka jalur evakuasi melalui laut," jelas Agus dalam keterangan resminya, Selasa (9/10).

Dari tiga pelabuhan yang ada di wilayah Sulawesi Tengah yaitu Pelabuhan Pantoloan, Donggala, dan Wani, kini tinggal Pelabuhan Wani yang belum dapat beroperasi karena kerusakan yang dialami saat gempa bumi terjadi beberapa waktu lalu. 

Agus bilang, Kemhub berupaya agar sarana dan prasarana di pelabuhan dapat kembali normal seiring dengan rencana perbaikan infrastruktur yang saat ini sedang dilakukan dan pendataan detail mengenai kerusakan yang terjadi di masing-masing pelabuhan.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas, Ahmad Wahid menjelaskan, pada Senin (8/10), Posko Bantuan Kemanusiaan Bencana Palu-Donggala Kantor KSOP Kelas I Tanjung Emas telah menerima total bantuan kemanusiaan dari masyarakat dan stakeholder sekitar pelabuhan Tanjung Emas berupa bahan makanan, selimut, makanan bayi, dan kebutuhan lain yang dibutuhkan para korban bencana.

"Unsur maritim dari Pelabuhan Tanjung Emas ikut berkontribusi melalui pengumpulan bantuan yang telah dibuka sejak hari Kamis minggu lalu," ungkap Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi