Kemhub: Pertumbuhan penumpang angkutan udara lebaran tahun ini melambat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) memprediksi pertumbuhan penumpang angkutan udara pada masa mudik tahun ini atau pada 19 Mei hingga 10 Juni akan mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Lebih rinci, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemhub Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, tahun ini pertumbuhan penumpang angkutan udara domestik sebesar 2,38% lebih rendah dari pertumbuhan sebelumnya yang sebesar 4,49%.

Sementara itu, pertumbuhan penumpang angkutan udara internasional tahun ini sebesar 7,8%, menurun dari tahun lalu yang sebesar 11%. "Sehingga rata-rata pertumbuhan penumpang angkutan udara 3,17%," ujar Polana, Selasa (21/5).


Menurut Polana, pertumbuhan penumpang yang melambat ini sudah terlihat sejak 2 hingga 3 bulan sebelumnya. Meski begitu, Polana masih enggan menyebutkan apa penyebab penurunan ini. "Saya belum tahu, litbang yang bisa menganalisis," ujar Polana.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tahun ini memang ada pergeseran penggunaan kendaraan publik seperti peralihan dari angkutan udara ke angkutan laut maupun darat. Menurutnya, peralihan ini pun lebih karena infrastruktur yang lebih baik seperti tol yang sudah terbangun hingga adanya koordinasi dan sosialisasi yang lebih bagus.

Budi pun menyakini angkutan udara masih diminati oleh banyak masyarakat. "Kalau turun, tidak akan turun banyak. Ini terbukti menjelang puasa kapasitas itu kembali seperti sebelumnya," ujar Budi.

Di sisi lain, Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi justru memprediksi pertumbuhan penumpang masih akan mengalami pertumbuhan sebesar 5% tahun ini. Ini melihat masih banyaknya permintaan extra flight di bandara-bandara Angkasa Pura I. Senada dengan Budi, Faik mengatakan, peminat angkutan udara masih tinggi.

"Indikasinya permintaan extra flight di 14 bandara sudah 1.618. Jadi saya masih optimis mudah-mudahan target 5% itu masih tercapai," ujar Faik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .