JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) empat orang anggota dan tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ke Medan, Sumatera Utara. Penerjunan tim tersebut menyusul jatuhnya pesawat CASA 212-200 rute Medan - Kutacane milik maskap Nusantara Buana Air pada Kamis (29/9) pagi. Direktur Perhubungan Udara Kemhub Harry Bakti S Gumay menjelaskan tim tersebut akan mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat, apakah karena faktor cuaca atau faktor teknis. Berdasarkan catatan, meski pesawat itu telah berumur 22 tahun namun secara teknis dinyatakan masih layak terbang. "Jam terbang pesawat adalah 11329.30 flight hours dan 13626 flight cycles. Pesawat dikemudikan oleh pilot yang memiliki jam terbang cukup tinggi," tuturnya kepada wartawan, Kamis siang. Pesawat tersebut sudah ditemukan tim SAR di kawasan perbukitan Bahorok, Bukit Barisan, Sumatera Utara. "Sudah diketemukan berdasarkan dari pantauan udara, menurut laporan kondisi pesawat masih utuh, ada badan dan sayapnya. Tapi, seluruh penumpang sejumlah 14 orang belum diketahui keberadaannya," imbuh Herry.
Kemhub terjunkan tim untuk menyelidiki kecelakaan pesawat di Medan
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) empat orang anggota dan tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ke Medan, Sumatera Utara. Penerjunan tim tersebut menyusul jatuhnya pesawat CASA 212-200 rute Medan - Kutacane milik maskap Nusantara Buana Air pada Kamis (29/9) pagi. Direktur Perhubungan Udara Kemhub Harry Bakti S Gumay menjelaskan tim tersebut akan mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat, apakah karena faktor cuaca atau faktor teknis. Berdasarkan catatan, meski pesawat itu telah berumur 22 tahun namun secara teknis dinyatakan masih layak terbang. "Jam terbang pesawat adalah 11329.30 flight hours dan 13626 flight cycles. Pesawat dikemudikan oleh pilot yang memiliki jam terbang cukup tinggi," tuturnya kepada wartawan, Kamis siang. Pesawat tersebut sudah ditemukan tim SAR di kawasan perbukitan Bahorok, Bukit Barisan, Sumatera Utara. "Sudah diketemukan berdasarkan dari pantauan udara, menurut laporan kondisi pesawat masih utuh, ada badan dan sayapnya. Tapi, seluruh penumpang sejumlah 14 orang belum diketahui keberadaannya," imbuh Herry.