Kemhub: Tidak ada hak istimewa bagi BUMD masuk Patimban



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan terus mengebut persiapan lelang operator Pelabuhan Patimban. Tender operasional untuk pelabuhan yang berada di Subang, Jawa Barat (Jabar) ini juga membuka peluang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat untuk bisa masuk.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan pemerintah memberikan kesempatan BUMD Jabar untuk bergabung dalam konsorsium saham yang dimiliki Indonesia. 51% saham Indonesia akan diberikan peluang berinvestasi kepada beberapa pihak.

"Kita akan berikan kesempatan jadi salah satu pengelola, mereka (Jabar) bisa masuk ke saham yang dipunyai Indonesia," ujar Budi Karya kepada kontan.co.id. beberapa hari lalu.


Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemhub, Agus H. Purnomo menjelaskan BUMD Jabar bisa masuk dalam konsorsium operator Indonesia, tapi dengan catatan tak ada hak istimewa. Ia bilang, BUMD tersebut harus melalui proses tender seperti perusahaan Indonesia lainnya.

"Kita lihat dulu kekuatan BUMD untuk bisa masuk berapa persen dari jumlah investasi,"kata Agus kepada kontan.co.id, Rabu (24/1).

Agus bilang, pihaknya belum bisa memastikan jumlah presentasi investasi yang bisa diberikan kepada swasta, BUMN maupun BUMD. Yang jelas, 51% saham Indonesia harus dikelola dalam konsorsium. Selain itu, ia mengaku tengah memproses persiapan tender yang akan dimulai pada Maret 2018.

"Tapi kita belum dapat rinci jumlah perkiraan nilai investasinya. Karena sebenarnya itu tergantung dari market yang mau disasar operator,"I mbuh Agus.

Agus mengatakan pihaknya tengah menyaring perusahaan yang ikut lelang konstruksi proyek senilai Rp 13, 7 triliun itu.

Ia bilang untuk tiga paket penawaran lelang, yakni paket pembangunan terminal, paket pembangunan tanggul pemecah ombak, pembangunan tanggul laut , channel dredging dan paket pembangunan konektivitas jembatan sudah banyak diminati dari dalam maupun luar negeri.

"Kebanyakan mereka bentuk konsorsium, ini lagi dievaluasi kita akan sign in Maret," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto