JAKARTA. Kementerian Kehutanan (Kemhut) akan mengembangkan Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk menghasilkan bioenergi seluas 400.000 hektare (ha) dalam lima tahun mendatang. Cara ini diyakni dapat membantu mengatasi krisis energi nasional. Untuk pengembangan ini, Kemhut dan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (Kementerian ESDM) hari ini menandatangani nota kesepahaman Pengembangan Bionergi Berbasis Hutan Tanaman. Kemhut menargetkan dalam lima tahun ke depan ada 50 perusahaan HTI yang turut bergerak dalam produksi bioenergi ini. Dirjen Bina Usaha Kehutanan Kemhut Bambang Hendroyono mengatakan, saat ini ada 254 unit izin HTI dengan luas areal pengeloaan 10,3 juta ha. Bagi perusahaan yang tertarik terlibat program pengembangan hutan energi, Kemhut akan memberi izin perubahan rencana kerja. "Ada empat jenis tanaman yang potensial dikembangkan sebagai hutan tanaman energi, nyamplung, bintaro, kamelina, dan kaliandra. Jenis tersebut itu masuk kategori cepat tumbuh dan bisa menghasilkan kalori energi yang tinggi," kata Bambang, Kamis (24/7).
Kemhut menargetkan 400.000 ha hutan bioenergi
JAKARTA. Kementerian Kehutanan (Kemhut) akan mengembangkan Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk menghasilkan bioenergi seluas 400.000 hektare (ha) dalam lima tahun mendatang. Cara ini diyakni dapat membantu mengatasi krisis energi nasional. Untuk pengembangan ini, Kemhut dan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (Kementerian ESDM) hari ini menandatangani nota kesepahaman Pengembangan Bionergi Berbasis Hutan Tanaman. Kemhut menargetkan dalam lima tahun ke depan ada 50 perusahaan HTI yang turut bergerak dalam produksi bioenergi ini. Dirjen Bina Usaha Kehutanan Kemhut Bambang Hendroyono mengatakan, saat ini ada 254 unit izin HTI dengan luas areal pengeloaan 10,3 juta ha. Bagi perusahaan yang tertarik terlibat program pengembangan hutan energi, Kemhut akan memberi izin perubahan rencana kerja. "Ada empat jenis tanaman yang potensial dikembangkan sebagai hutan tanaman energi, nyamplung, bintaro, kamelina, dan kaliandra. Jenis tersebut itu masuk kategori cepat tumbuh dan bisa menghasilkan kalori energi yang tinggi," kata Bambang, Kamis (24/7).