Kemitraan BuburQu kian diminati pasar



Sebagai makanan yang banyak penggemarnya, prospek bisnis bubur sangat menggiurkan untuk digeluti. Tengok saja kinerja kemitraan BuburQu asal Pasuruan, Jawa Timur. Usaha milik Muhammad Suci Mardioko ini telah berdiri sejak tahun 2006.

Akhir tahun lalu, jumlah mitranya sudah ada 40 mitra yang tersebar di berbagai daerah. Dari jumlah itu, gerai milik sendiri hanya ada dua.Setelah tujuh bulan berselang, BuburQu kini sudah memiliki 70 gerai.

Sebagian besar gerai baru itu berada di Jakarta, Makasar, Jambi, dan Surabaya. "Semua gerai baru ini juga milik mitra," ujar Koko.


Koko bilang, pertumbuhan jumlah mitra ini tak terlepas kualitas bubur yang dijualnya. Selama menjalani usaha ini, ia rajin melakukan inovasi dengan menghadirkan beberapa tambahan menu baru yang menarik dan disukai banyak orang.

"Bubur sudah menjadi makanan pokok rakyat Indonesia, tinggal membuat variasi menu dan rasa saja, pasti menarik banyak orang," jelasnya.

Saat ini, menu bubur yang ditawarkannya ada tujuh. Diantaranya ada bubur ayam, bubur kacang ijo, dan bubur manado. Dengan banyaknya menu ini, Koko yakin jumlah mitra akan terus bertambah. Ia menargetkan, jumlah mitranya akhir tahun ini mencapai 100 mitra.

Untuk mencapai target, ia getol mempromosikan usahanya dengan aktif mengikuti pameran waralaba. Selain itu, biaya investasi kemitraannya tetap dibanderol Rp 25 juta-Rp 65 juta. Sedangkan, harga jual bubur masih berkisar Rp 5.000-Rp 10.000 seporsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri