JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) segera menerapkan Program Sentra Peternakan Rakyat (SPR) untuk menghitung volume sapi lokal yang ada di masyarakat. Caranya dengan melakukan konsolidasi di antara para peternak sapi rakyat. Akan dibuat pengelompokan dimana setiap satu SPR memiliki anggota dengan jumlah sapi sekitar 1.000 ekor sapi indukan. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kemtan Muladno Basar mengklaim, saat ini sudah ada 253 SPR dan ditargetkan akan mencapai 1.000 SPR pada tahun 2018. Dalam program SPR Ini juga akan didorong adanya kemitraan antara peternak yang memiliki sapi indukan dengan pemodal dalam kurun waktu sekitar 52 bulan. Karena itu kemitraan ini disebut Kemitraan 52. Selama proses kemitraan berjalan, pemodal akan memberikan dana kepada peternak dengan nilai rata-rata Rp 400.000 per bulan untuk biaya pemeliharaan sapi. Kemudian ada lagi uang sebesar Rp 200.000 untuk asuransi ternak, perkawinan dan menambah gizi. "Kerja sama antara peternak yang dapat sapi indukan dengan siapa saja yang mau bermitra," ujar Mulando akhir pekan lalu.
Kemitraan sentra peternakan rakyat mulai jalan
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) segera menerapkan Program Sentra Peternakan Rakyat (SPR) untuk menghitung volume sapi lokal yang ada di masyarakat. Caranya dengan melakukan konsolidasi di antara para peternak sapi rakyat. Akan dibuat pengelompokan dimana setiap satu SPR memiliki anggota dengan jumlah sapi sekitar 1.000 ekor sapi indukan. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kemtan Muladno Basar mengklaim, saat ini sudah ada 253 SPR dan ditargetkan akan mencapai 1.000 SPR pada tahun 2018. Dalam program SPR Ini juga akan didorong adanya kemitraan antara peternak yang memiliki sapi indukan dengan pemodal dalam kurun waktu sekitar 52 bulan. Karena itu kemitraan ini disebut Kemitraan 52. Selama proses kemitraan berjalan, pemodal akan memberikan dana kepada peternak dengan nilai rata-rata Rp 400.000 per bulan untuk biaya pemeliharaan sapi. Kemudian ada lagi uang sebesar Rp 200.000 untuk asuransi ternak, perkawinan dan menambah gizi. "Kerja sama antara peternak yang dapat sapi indukan dengan siapa saja yang mau bermitra," ujar Mulando akhir pekan lalu.