JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) masih akan melihat kemungkinan bea masuk impor kakao diturunkan menjadi 0%. Usulan ini sebelumnya diajukan oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan. Pengkajian masih seputar alasan penurunan bea tersebut. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan akan melihat dua pertimbangan sebagai kajian. Pertama, alasan bea masuk menjadi 0%, misalnya disebabkan produksi kakao dalam negeri kurang atau kebutuhan campuran untuk industri kakao. Kebutuhan campuran ini terkait jenis kakao Indonesia yang berbeda dengan jenis kakao luar sehingga diperlukan impor. Kedua, dampak penurunan bea masuk terhadap industri kakao dalam negeri. "Nanti takutnya domestik dikalahkan sama yang impor," ujar Bambang akhir pekan lalu.
Kemkeu belum beri lampu hijau bea masuk kakao 0%
JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) masih akan melihat kemungkinan bea masuk impor kakao diturunkan menjadi 0%. Usulan ini sebelumnya diajukan oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan. Pengkajian masih seputar alasan penurunan bea tersebut. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan akan melihat dua pertimbangan sebagai kajian. Pertama, alasan bea masuk menjadi 0%, misalnya disebabkan produksi kakao dalam negeri kurang atau kebutuhan campuran untuk industri kakao. Kebutuhan campuran ini terkait jenis kakao Indonesia yang berbeda dengan jenis kakao luar sehingga diperlukan impor. Kedua, dampak penurunan bea masuk terhadap industri kakao dalam negeri. "Nanti takutnya domestik dikalahkan sama yang impor," ujar Bambang akhir pekan lalu.