Kemkeu optimistis gampang cari utang



JAKARTA. Krisis utang negara Eropa memang membuat perekonomian dunia menjadi suram. Apalagi, beberapa hari lalu lembaga rating memangkas peringkat utang negara-negara di Benua Biru.

Meski demikian, pemerintah memastikan Indonesia tidak akan mengalami kesulitan dalam hal pendanaan dari luar negeri. Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar optimistis, kondisi di Benua Biru tidak akan mengganggu pembiayaan APBN 2012.

Sebab, dengan posisi Indonesia sebagai negara berkembang berpendapatan menengah, relatif tidak sulit mencari pembiayaan baik dari dalam maupun luar negeri. “Pinjaman atau bantuan dari luar negeri itu sifatnya betul-betul hanya melengkapi," kata Mahendra, Kamis (16/2).


Dia mencontohkan, saat dirinya bertemu dengan Menteri Pembangunan Internasional Inggris Andrew Mitchel (Kamis, 16/2), Inggris menyatakan komitmennya untuk terus memberikan bantuan pembiayaan bagi pembangunan di Indonesia. "Kami mencatat hal ini,” imbuh dia.

Meski demikian, Mahendra mengatakan, Indonesia tetap akan melihat kemampuan negara untuk menarik pinjaman. Pemerintah, kata dia, sedang berupaya mengalihkan sumber pembiayaan dari luar negeri dan menggenjot sumber-sumber penerimaan dari dalam negeri.

Mahendra pun tak menampik kalau perubahan asumsi makro nantinya bisa merubah posisi defisit fiskal. Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh mengenai hal itu. “Kalau soal itu memang bisa bergeser, tetapi yang mesti kami dorong terus adalah variasi pembiayaan dan kemampuan untuk terus memperbesar penerimaan negara,” kata Mahendra.

Sebagai gambaran, tahun ini pemerintah Indonesia telah mendapat pendanaan dari pasar keuangan global dengan menerbitkan obligasi global senilai US$ 1,75 miliar. Selain itu, pemerintah masih ingin mencari pendanaan lain dengan menerbitkan sukuk global dan obligasi berbasis yen atau dikenal dengan samurai bond.

Untuk dua jenis surat utang yang terakhir ini, pemerintah belum menetapkan jumlahnya. Pemerintah masih menunggu waktu yang tepat agar bisa mendapat ongkos pinjaman yang murah.

Akibat penurunan peringkat utang di negara Eropa, Bloomberg mencatat tingkat imbal hasil surat utang Indonesia jangka 10 tahun menguat dalam dua hari terakhir, sebesar 7 basis poin, menjadi 5,22%.

Selain dari pasar, pemerintah juga mencari utang dari lembaga multilateral seperti Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia. Jumlah utang yang tengah dipersiapkan sekitar US$ 4 miliar. Utang ini digunakan jaga-jaga saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: